MOTOR Plus-online.com - Kabar gembira nih pemudik, Polres Situbondo menghadirkan tambal ban dan bensin gratis, kapolres beri penjelasan.
Bikers khususnya para pemudik enggak perlu khawatir ban bocor atau kehabisan bensin nih.
Soalnya, Polres Situbondo menyediakan layanan tambal ban dan bensin gratis khusus pemudik.
Lokasinya 2 km setelah Pos Pelayanan Lebaran Banyuglugur dari arah Surabaya atau sebelum Rest Area Utama Raya tepatnya di Pos Lantas Banyuglugur.
Layanan ini khusus para pemudik yang tiba-tiba kehabisan BBM atau yang mengalami ban bocor sebelum sampai di lokasi Rest Area, SPBU.
Untuk bensin disiapkan jenis Pertalite, berlaku 1 liter untuk motor dan 2 liter untuk mobil.
Angka tersebut sudah diperhitungkan cukup untuk sampai di SPBU terdekat, yaitu SPBU Utama Raya dan Besuki.
Walaupun layanan tersebut mungkin terkesan sepele, namun sebenarnya sangat penting.
Kalau momen itu terjadi di malam hari, pemudik pasti akan kebingungan.
Seperti yang disampaikan Kapolres Situbondo, AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto.
"Untuk itu kami sediakan layanan Tambal Ban dan BBM gratis khusus untuk para pemudik. Tidak hanya di Banyuglugur, layanan tambal ban gratis juga disiapkan di jalur Pantura Hutan Baluran Banyuputih," ujarnya dilansir dari tribratanews.ponorogo.jatim.polri.go.id.
Pihaknya sudah menyiapkan fasilitas secara maksimal untuk para pemudik di Pos Lebaran, termasuk layanan tambal ban dan BBM gratis di lokasi yang jauh dari rest area dan pos lebaran.
"Kami sudah siapkan sarana dan prasarana kondisi darurat selama arus mudik dan balik Lebaran 2023. Diantaranya, petugas medis lengkap dengan mobil ambulance, dan mobil damkar yang siaga 24 jam," jelasnya.
Dengan layanan prima yang dimaksimalkan untuk pemudik, ia berharap perjalanan pemudik akan merasa aman dan berkesan.
"Tentunya harapan Kami selama perjalanan, para pemudik merasa aman, nyaman dan berkesan," pungkasnya.
Bikers yang mudik dan melewati area tersebut, enggak perlu khawatir kehabisan bensin dan ban bocor ya.
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR