MOTOR Plus-online.com - Mudik merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia, termasuk oleh para pemotor.
Mudik sendiri, berasal dari kata "mudik" yang dalam bahasa Jawa berarti "menuju arah utara".
Ada juga yang bilang, mudik artinya "mulih dilik" atau pulang sebentar.
Secara umum, mudik merujuk pada perjalanan orang-orang dari kota tempat tinggalnya, menuju ke kampung halaman.
Mudik dilakukan menjelang hari raya seperti Lebaran, untuk bertemu dengan keluarga dan kerabat terdekat.
Asal-usul mudik dapat ditelusuri dari sejarah Indonesia, sejak zaman kerajaan bro.
Di mana raja dan keluarganya melakukan perjalanan ke kampung halaman, untuk merayakan hari raya bersama keluarga dan kerabat.
Selain itu, mudik juga berkaitan dengan adat istiadat dan budaya masyarakat Indonesia
Dilansir dari Harian Kompas, 1 April 1992, mudik terjadi saat Ramadhan atau jelang Lebaran.
Baca Juga: Ambulans Motor dan Posko Kesehatan Disiapkan Kemenkes Selama Mudik Lebaran
Ini menyangkut hakikat Idul Fitri, yang dimaknai sebagai kembali kepada fitrah atau kesucian.
Mudik, pulang kampung, kemudian dianggap sebagai upaya untuk kembali ke asal-usulnya.
Mereka ingin berjumpa dengan orangtua, handai taulan, dan melihat tempat di mana mereka tumbuh.
Dalam sejarahnya, mudik juga berkaitan dengan aspek ekonomi, kok bisa?
Karena di masa lalu, mudik juga menjadi momen di mana para pedagang, dapat mengambil keuntungan.
Pedagang menawarkan produk dan jasa, sepanjang jalan raya menuju kampung halaman.
Seiring perkembangan zaman dan teknologi, mudik mengalami banyak perubahan.
Saat ini, mudik menjadi momen yang modern, dengan penggunaan transportasi yang lebih efisien seperti kereta api, bus, dan pesawat terbang.
Meski demikian, tradisi mudik tetap dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Ditinggal Mudik Lebaran, Ban Motor yang Parkir Lama Kok Gampang Kempis?
Mudik jadi momen penting untuk bersama-sama dengan keluarga dan kerabat.
Karena nilai-nilai kekeluargaan dan kebersamaan terus dijaga, dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence-AI)
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR