MOTOR Plus-online.com - Skuat Yamaha MotoGP kesulitan membendung motor MotoGP Eropa baik Ducati, KTM dan Aprilia, sudah 5 ronde MotoGP paceklik menang.
Skuat berlogo Garpu Tala hanya menurunkan skuat MotoGP pabrikan yaitu Monster Energy Yamaha MotoGP.
Sekaligus hanya mengandalkan 2 pembalap yang beramunisikan motor MotoGP Yamaha YZR-M1; Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli.
Padahal motor MotoGP Yamaha M1 sudah ada peningkatan performa mesin, yaitu top speednya.
Namun begitu fakta performa top speed Yamaha M1 ada peningkatan, ternyata hingga 5 ronde MotoGP 2023 sudah berlangsung paceklik menang.
Motor MotoGP Yamaha M1 performa terbaik di 5 ronde MotoGP adalah finis podium 3 di MotoGP Amerika 2023.
Amunisi Yamaha sulit mengimbangi motor MotoGP Eropa Ducati dan KTM yang langganan menang di Sprint dan Main Race.
Bahkan Yamaha harus mengakui rival senegaranya pabrikan Honda yang motor MotoGP Honda RC213V gasak kemenangan di MotoGP Amerika 2023.
Padahal Yamaha bukan tanpa usaha meningkatkan kemampuan motor MotoGP Yamaha YZR-M1 2023.
Hal itu ditunjukkan dengan perbaikan yang dilakukan mulai dari sasis, perangkat aerodinamika hingga riset knalpot.
Ubahan knalpot dilakukan pabrikan Garpu Tala dari model satu knalpot jadi double knalpot.
Hanya saja, aplikasi perangkat baru itu tidak memberikan efek atau peningkatan performa yang mencolok.
"Perangkat baru yang dikenalkan dan diujicoba sejak tes pramusim hingga tes MotoGP Jerez tidak ada efek atau dampak yang mencolok," tutur Fabio Quartararo.
Alhasil, Fabio Quartararo memutuskan pilih kembali ke setting motor Yamaha M1 tahun 2021.
Motor Yamaha M1 yang mengantarkannya jadi juara dunia di MotoGP 2021 dengan total gasak 5 kemenangan musim ini.
Fabio Quartararo menang di MotoGP Doha, Portugal, Italia, Belanda dan Inggris.
MOTOR Plus mengungkap beberapa fakta motor MotoGP Yamaha YZR-M1 susah mengimbangi motor MotoGP Eropa.
Baca Juga: Bertubi-Tubi Yamaha Di MotoGP Prancis 2023, Bikin Tak Jelas Nasib Skuat Satelit Dan Pembalap Incaran
1. Test Rider
Skuat Yamaha pabrikan sudah memiliki test rider yang dedicated atau full time job urusan meriset dan mengembangkan motor MotoGP Yamaha YZR-M1.
Namun begitu, skala intensitas dan keseriusan Yamaha mendongkrak performa motor MotoGP Yamaha M1 musim ini kurang begitu greget.
Buktinya, intensitas test rider Yamaha Cal Crutchlow terkesan hanya menjajal perangkat baru yang notabene saat diujicoba pembalap regulernya tidak ada efek yang mencolok.
Berbeda dengan skuat MotoGP pabrikan Eropa yang test rider benar-benar dimanfaatkan semaksimal demi mendapatkan setting motor MotoGP terbaik.
Sebut saja Michele Pirro di Ducati; Dani Pedrosa di KTM, Jonas Folger di GasGas hingga Lorenzo Savadori di Aprilia.
Bahkan, skuat MotoGP pabrikan Eropa tak hanya punya test rider yang fokus riset pengembangan motor MotoGP, tapi juga punya pembalap reguler yang memiliki kemampuan riset yang dilakukan cocok atau ada pengaruhnya ke motor MotoGP yang digunakan.
Mulai Johann Zarco di Ducati, Aleix Espargaro di Aprilia, Jack Miller di KTM dan Alex Rins di Honda.
Sedangkan skuat Yamaha pabrikan praktis hanya bergantung ke Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli, di mana tugas utamanya semaksimal gasak hasil terbaik di balapan.
Baca Juga: Beredar Isu Tim Valentino Rossi Rekrut Toprak Razgatlioglu Untuk Tim Satelit Yamaha
2. Riset Tak Integral
Faktor kesulitan motor MotoGP Yamaha M1 2023 kalah dari motor MotoGP Eropa juga karena riset yang dilakukan Yamaha pabrikan belum terintegrasi.
Benar motor MotoGP Yamaha meningkatkan top speed mesin sehingga akselerasi dan juga di trak lurus lebih kencang.
Akan tetapi, peningkatan top speed tidak diimbangi dengan keseimbangan motor saat pengereman dan hilangkan ciri khas motor Yamaha M1 saat cornering speed.
Malah upgrade aerodinamika motor MotoGP Yamaha M1 dirasa tak menghilangkan masalah lamanya tidak ada traksi belakang.
Atau kerap muncul masalah bagian depan baik itu daya cengkeram atau tekanan ban depan yang suhunya bisa tiba-tiba melonjak.
Jika saja riset aerodinamika termasuk dengan teknologi yang dikembangkan dilakukan Yamaha pabrikan secara intensif dan integral.
Rasa-rasanya, motor MotoGP Yamaha mampu meladeni motor MotoGP Eropa musim ini.
3. Tak Punya Skuat Satelit
Baca Juga: Valentino Rossi Perintahkan Sang Murid Kalahkan Fabio Quartararo Demi Kontrak
Skuat Yamaha MotoGP pabrikan jadi satu-satunya yang turun dengan motor MotoGP Yamaha YZR-M1.
Tidak ada skuat dan atau pembalap MotoGP lain yang mengandalkan motor MotoGP Yamaha M1.
Lain halnya dengan pabrikan Ducati, KTM, Honda dan juga Aprilia.
Yamaha hanya menurunkan skuat MotoGP pabrikan di musim ini tanpa ada skuat MotoGP satelit.
Padahal eksistensi skuat MotoGP satelit jadi modal untuk meningkatkan performa motor MotoGP Yamaha.
Terbukti dengan Ducati yang punya 3 skuat MotoGP satelit secara mantap punya data yang luas terkait performa motor MotoGP Ducati Desmosedici GP
Demikian pula dengan pabrikan KTM, Honda dan Aprilia.
Efeknya, Yamaha tak dapat berbuat banyak karena terbatasnya sumber data untuk meningkatkan performa motor MotoGP Yamaha M1.
Umpan balik dan masukannya hanya berkutat di 2 pembalap skuat MotoGP pabrikan saja.
Rasa-rasanya Yamaha pabrikan perlu berbenah gerak cepat semua lini mulai test rider dan pembalap reguler sebagai referensi pengembangan.
Tak ketinggalan, riset motor yang integral serta kudu punya skuat MotoGP satelit.
Tujuannya demi motor MotoGP Yamaha mampu meladeni motor MotoGP Eropa dan segera gasak kemenangan setelah 5 ronde MotoGP musim ini paceklik.
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR