MOTOR Plus-online.com - Sering ditemui kasus kecelakaan lalu lintas akibat pemotor nekat lawan arah di jalan.
Padahal sudah jelas lawan arah sangat dilarang karena dapat membahayakan pengendara lain.
Kecelakaan yang melibatkan pemotor lawan arah umumnya memiliki tingkat resiko yang tinggi.
Melanggar aturan dan mengemudi secara berlawanan arah sangat berbahaya dan meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan serius.
Joel Deksa Mastana, Advisor Teknis Safety Riding Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sekaligus Direktur Mobilitas Sepeda Motor IMI Pusat menjelaskan hal tersebut.
"Lawan arah itu pasti membahayakan banget, sering kejadian tabrakan adu banteng gara-gara lawan arah," ujar Joel saat dihubungi MOTOR Plus-online, Jumat (19/5/2023).
"Yang namanya aturan itu dibuat untuk keselamatan, keamanan, kenyamanan pengendara," sambungnya.
"Lawan arah membuat tatanan lalu lintas berantakan, kalau tidak mengikuti aturan akan jadi macet," lanjutnya.
Baca Juga: Antisipasi Bahaya Lawan Arus Komunitas YROI Juga Bikin Pelatihan Untuk Bikers
"Apa pun yang sudah diatur aturan lalu lintas harus ditaati, tapi gara-gara segelintir orang yang lawan arah jadi rusak," tambahnya.
Menurut Joel, petugas kepolisian wajib berjaga di jalan-jalan yang sering dilewati pemotor lawan arah.
"Petugas lalu lintas harus ada di jalan raya dong, harus di tempat-tempat yang berisiko (lawan arah), karena masyarakat takutnya cuma sama polisi," tambah lagi Joel.
"Kesadaran masyarakat belum ditingkatkan, oleh sebab itu aturan tata cara berlalu lintas harus ditanam sejak usia dini," lanjutnya.
"Penegak hukumnya harus ada di lapangan, baik siang maupun malam," tambahnya.
"Artinya harus disiplin dari diri kita masing-masing, disiplin dari polisinya, disiplin dari masyarakatnya," lanjutnya.
"Lawan arah sama saja mendekatkan diri dengan kecelakaan," pungkasnya.
Penting untuk selalu mengikuti aturan lalu lintas, memperhatikan tanda-tanda dan marka jalan, serta memastikan keselamatan Anda sendiri dan pengguna jalan lainnya.
Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence-AI)
| Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
| Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR