Aki litium tahan jika terjadi overcharge. "Sedangkan pada aki lithium terdapat Battery Management System (BMS)," jelas Asep.
"Fungsinya untuk memberikan proteksi terhadap aki," tambahnya saat ditemui di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta.
Khusus untuk aki lithium ABC ada teknologi yang bernama Current Interrupted Device (CID).
"Teknologi ini memungkinan baterai kalau terjadi overcharge, overheat atau kondisi abnormal yang kalau dibiarkan bisa terjadi letupan, sell dalam baterai akan otomatis nge-cut (memutus) sendiri," kata Asep.
"Kurang lebih seperti fuse (sekring) fungsinya, namun lebih canggih," paparnya
Selain lebih awet dan lebih aman, aki lithium ternyata punya kapasitas yang lebih besar dari aki bawaan motor pada umumnya.
Hal ini disebabkan oleh karakteristik bahan aki lithium, misalnya Lithium Ferro-Phospate, sedangkan aki motor biasanya lead acid yang merupakan reaksi dari Asam Sulfat (H2SO4).
"Misalnya aki lithium yang kapasitasnya 3 Ah itu lebih besar 2 sampai 3 kali lipat dari pada aki biasa, setara dengan baterai aki lead acid (bawaan motor) 6 sampai 9 Ah," jelas Asep.
Oya, pada aki lithium umumnya sudah tidak berisi cairan lagi seperti aki motor pada umumnya.
"Sehingga aki lithium ini bisa diletakan pada posisi apapun," jelas Asep.
"Misalnya posisi aki dipasang kebalik, selama kondisi koneksi sambungannya enggak putus, enggak akan menimbulkan masalah," tambahnya.
Namun karena ada beberapa kelebihan tersebut membuat aki litium dijual 2 sampai 3 kali lipat lebih mahal dari aki bawaan motor.
KOMENTAR