Mesin tetap pakai SOHC 124,85 cc dan sudah injeksi, kapasitas silineder diperoleh dari ukuran bore 50 mm, dan stroke 63 mm.
Bagian yang menunjukkan kalau ia adalah motor zaman now adalah pengunaan LED di headlamp-nya.
Meski begitu, untuk lampu sein dan stop lamp masih setia pakai halogen.
Kemudian ia juga hadir dengan sedikit membawa aura kmewahan lewat emblem yang terpasang di bagian sayap depan, dasi, dan bodi belakangnya.
Apalagi bodinya dipermanis dengan aksen keemasan, mulai dari emblem, striping, hingga aksen di bagian panel instrumennya yang masih full analog itu.
Secara keseluruhan, Honda Dream 125 ini memang bukan motor dengan banyak fitur mutakhir.
Posisinya lebih diarahkan sebagai motor komuter saja, sehingga minimnya fitur ini bisa dimaklumi.
Gimana menurut kamu Honda Dream 125 ini layak enggak sih kalau disebut jadi penerunya Honda Astrea?
KOMENTAR