MOTOR Plus-Online.com - Di Citereup, Bogor, enggak tahunya sudah dibangun pusat penelitian bahan ban motor dan kendaraan penumpang.
Kordsa, produsen benang ban, mendirikan Asia Pasific (APAC) Technical Center.
APAC Technical Center didirikan Kordsa yang pertama di Asia.
APAC Technical Center diresmikan kemarin (7/6).
Kordsa sudah 50 tahun memproduksi dan merancang benang ban dan kendaraan penumpang.
“Di bawah PT Indo Kordsa, Tbk, APAC Technical Center bisa diharapkan jadi pusat pengembangan industri benang dan kain di kawasan Asia Pasifik,” jelas Ömür Menteş, Chief Operating Officer Kordsa wilayah Asia Pasifik, saat peresmian APAC Technical.
Benang ban ada jenis nilon dan polister.
Sederhananya, nilon dan polister jadi material konstruksi pengikat racikan karet di ban.
Tanpa benang nilon dan polister, ban tidak bisa diproduksi.
“APAC Technical Center akan mengarah kepada pengembangan ban kendaraan listrik. Apalagi, di Indonesia sumber alam dan produksi nikel sejalan dengan pengembangan produk kami,” timpal Mentes yang asli Turki.
Kordsa berpusat di Turki.
Di Indonesia Kordsa bernama PT Indo Kordsa.
Baca Juga: Kudu Berbahagia Jika Ban Cepat Botak Alasan Tekniknya Dijelaskan Pabrikan Ban Merek Jepang
Kordsa menyuplai material benang ke banyak produsen ban di Indonesia.
Beberapa pabrikan ban motor yang menggunakan material pengembangan Kordsa, FDR, Swallow, Michelin, Cheng Shin, Pirelli, dan KingLand.
Deret produsen ban di atas belum termasuk pabrikan ban mobil dan alat berat.
MOTOR Plus diberi dikasih waktu untuk lihat dalamnya APAC Technical Center.
Ada sekitar empat ruangan yang berfungsi sebagai laboratorium pengujian material ban.
Ada ruangan yang memperlihatkan bagaimana beberapa benang dipilin jadi satu.
Sayang, MOTOR Plus tidak diizinkan untuk memfoto semua ruangan.
“Kami sudah mengembangkan bagaimana material diambil dari material daur ulang untuk diproduksi 2030. Menyesuaikan dengan regulasi dunia untuk kendaraan listrik yang ramah lingkungan,” tutup Mentes.
Penulis | : | Niko Fiandri |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR