MOTOR Plus-online.com - Keluar uang banyak turun mesin motor gara-gara oli palsu.
Peredaran oli palsu sangat meresahkan pemilik motor karena bisa bikin mesin jebol.
Rencananya untuk menekan pemalsuan oli akan ada tanda khusus di botol oli motor.
Polisi sendiri mengungkap ada beberapa merek oli terkenal yang sering dipalsukan.
Pemasukan per bulan dari pemalsuan oli ini mencapai Rp 20 miliar.
Seperti diketahui Bareskrim Polri berhasil mengungkap produksi oli palsu dalam sehar 312 liter di Gresik dan Sidoarjo pada Rabu (24/5/23).
Dalam penggerebekan tersebut juga berhasil menyita 36.933 botol oli palsu siap edar
Puluhan ribu botol oli palsu siap edar keseluruh Indonesia tersebut terdiri atas berbagai merek oli terkenal.
Baca Juga: Oli Palsu Bisa Diketahui dari Warna dan Bau Dijamin Orang Awam Bisa Mengeceknya Sendiri ini Caranya
"Ini dikemas dalam kardus kemasan 0,8 dan 1 liter yang siap edar," kata Dirtipditer Bareskrim Polri, Brigjen Hersadwi Rusdiyono.
Bukan main-main tempat produksi dan penyimpanan sementara oli palsu tersebut terdapat di banyak gudang.
"Lokasi atau TKP ada di 9 gudang," kata Hersadwi dalam jumpa pers, Kamis (8/6/2023) kemarin
Menanggapi kasus oli palsu yang kembali terjadi, Ketua Umum Asosiasi Pelumas Indonesia (Aspelindo), Sigit Pranowo mengaku prihatin.
Peredaran oli palsu yang terus menerus harus ditanggapi serius oleh aparat penegak hukum.
Menurutnya, kasus beredarnya pelumas enggak asli itu menjadi persoalan serius.
"Saya mendapatkan informasi memang masih ada (oli palsu), terutama di daerah pelosok dari berbagai merek," ungkapnya kepada MOTOR Plus-online, beberapa waktu lalu.
Beberapa langkah akan dilakukan Aspelindo supaya oli palsu bisa teratasi.
Baca Juga: Polisi Ungkap Merek Oli Paling Banyak Dipalsu Dalam Sehari 312 Ribu Liter Dikirim Seluruh Indonesia
"Kami dari Aspelindo tentunya langkah utama yang ingin kami jalin, pendekatannya kepada regulator (pemerintah) dulu, pada instansi terkait baik di kementerian maupun aparat penegak hukum," ucap pria berkacamata itu.
Dengan adanya Standar Nasional Indonesia (SNI), Sigit mengatakan peredaran oli palsu bisa dilacak.
"Tentunya yang sudah mendapatkan SNI ini jika ditemui, bisa dilacak. (Ini merupakan) salah satu monitoring dari regulator, maupun kami pelaku bisnis untuk melindungi konsumen," ucapnya.
"Adapun dengan aparat, penegak hukum, kami mencoba menjalin komunikasi untuk menyampaikan informasi yang kami dapat," tukas pria yang juga menjabat sebagai Direktur Operasional PT Pertamina Lubricants (PTPL).
Rencananya untuk menghindari pemalsuan setiap botol oli motor akan diberikan logo atau tanda SNI dengan desain khusus.
Namun demikian Sigit Pranowo masih akan membahas rencana tersebut dengan semua pemilik merek oli nasional yang tergabung dengan Aspelindo.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR