MOTOR Plus-Online.com - Banyak yang bertanya oli bekas motor sering dikumpulin bengkel kira-kira buat apa sih, ternyata bisa dipakai lagi dan gak bikin rugi loh!
Beberapa bengkel motor biasanya suka mengumpulkan sisa oli bekas saat motor milik konsumen ganti oli di sebuah wadah atau drum besar.
Sempat ada pertanyaan dari situ, kira-kira kenapa bengkel sering mengumpulkan sisa-sisa oli bekas motor?
Dikutip dari GridOto.com, salah satu pengepul oli bekas di daerah Daan Mogot, Jakarta Barat berkenan memberi tahu ke mana dan untuk apa oli bekas ini.
Para pengepul oli bekas ini biasanya mengangkut kumpulan oli bekas dari bengkel dengan mobil jenis pickup.
Biasanya para pengepul oli bekas tersebut mendatangi bengkel-bengkel motor dan mobil untuk membeli oli bekas.
"Oli bekas biasanya digunakan untuk bahan campuran aspal, buat proyek-proyek jalanan," ujar Wagiman, pengepul oli bekas di Jl. Daan Mogot dikutip dari GridOto.com.
Tak hanya dijadikan bahan campuran aspal, ternyata oli bekas ini juga dipakai untuk keperluan lain.
Contohnya di wilayah Kelapa Dua Tangerang, oli bekas malah digunakan sebagai bahan bakar.
"Oli bekas di kami buat bahan bakar kompor tungku untuk mematangkan macam-macam. Bisa mematangkan batu bata, kapur, tahu, tempe dan banyak," ujar Mardodo, pengepul oli bekas di Kelapa Dua, Tangerang.
Jangan salah, harga oli bekas pun ternyata lumayan mahal bro!
"Kalau drum yang 20 literan itu dijual Rp 30 ribuan. Drum besar 200 liter bisa Rp 300 ribuan bahkan kalau lagi langka olinya harganya bisa Rp 400 ribuan untuk drum 200 liter," ungkapnya.
Baca Juga: Gak Kena Oli Palsu Modal Kamera Handphone Begini Caranya Gampang Dicoba
Ada fakta unik lainnya juga, ternyata penggunaan oli bekas juga dimanfaatkan sebagai base oil untuk oli baru.
Hal ini seperti yang dikatakan beberapa produsen oli, menurutnya bahan dasar pembuatan oli berasal dari oli bekas.
Jelas untuk menjadi oli baru, melalui proses pemurnian dan ditambahkan aditif yang disesuaikan dengan spesifikasi oli.
Jadi sekarang sudah paham kan mengapa oli bekas ternyata masih bisa dipakai dan dimanfaatkan?
Penulis | : | Rudy Hansend |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR