MOTOR Plus-online.com - WSBK Mandalika 2024 mendatang terancam dihapus karena tidak membawa keuntungan alias merugi.
Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata atau Indonesian Journey (InJourney), Dony Oskaria dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (14/6/2023).
Sekedar info, PT Aviasi Pariwisata atau InJourney adalah BUMN yang bergerak dibidang aviasi dan pariwisata di Indonesia.
Dalam rapat tersebut, Dony mengaku kalau WSBK Mandalika rugi sampai Rp 100 miliar.
"Mandalika ini kita melakukan utang terhadap pembangunan infrastruktur, sehingga akibatnya muncul depresiasi di dalamnya, muncul biaya cicilan di dalamnya, dan muncul biaya maintanance yang mana investasi ini tidak memberikan revenue tambahan," kata Dony dikutip dari siaran YouTube Komisi VI DPR RI, Kamis (15/6/2023).
Menurut Dony, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) menjadi masalah .
"Lalu apa yang kami lakukan untuk penyelesaian Mandalika adalah kita zoom lagi, cost problem di Mandalika ini adalah MGPA," sambungnya.
"Kerugian dalang yang terbesar sebenarnya dari WSBK, bukan MotoGP," lanjutnya.
"MotoGP biaya operasionalnya tertutup, tapi yang WSBK ini menunjukkan kerugian," tambah Dony.
"Kami akan melakukan renegosiasi untuk menghilangkan WSBK ini," sambung dia.
"Nanti WSBK akan kita hilangkan sehingga tidak muncul biaya di dalam penyelenggaraan WSBK yang sebetulnya eventnya tidak menarik crowd dan tidak menarik juga secara sponsorship," tambahnya.
"Ini berdampak Rp 100 miliar penurunan daripada kerugian kita," pungkasnya.
Baca Juga: Polisi Ungkap Transaksi Sabu 1,1 Kg Saat WSBK Mandalika 2023, Disimpan Dalam Bungkus Teh Cina
Faktanya Mandalika punya kontrak dengan Dorna untuk menyelenggarakan WSBK sampai tahun 2025.
WSBK bikin rugi, lalu bagaimana dengan MotoGP Mandalika?
"Kita melihat lagi MotoGP nih berapa negatifnya dari sponsorship dan juga dari costing fee-nya, kita sudah menghitung dan punya gap sekitar Rp 50 miliar," lanjut Dony.
"Ini yang sedang kami carikan bagaimana kita mendapatkan tambahan sponsorship untuk menutupi gap ini," jelasnya.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR