MOTOR Plus-online.com - Banyak yang ketakutan dapat pelumas recycle yang diolah kembali.
Ahli ITB bilang tak perlu takut oli daur ulang dari pelumas bekas simak penjelasannya agar tidak salah mengerti.
Seperti diketahui pelumas bekas yang didaur ulang jadi momok para pemilik kendaraan.
Bisa begitu karena pelumas bekas yang didaur ulang kemudian dijual kembali dengan kemasan tiruan.
Bahkan ada juga merek terkenal seperti Agip dari Itali dan Penzzoil terang-terangan dari oli daur ulang atau recycle.
Dr. Ing Ir. Tri Yuswidjajanto, pakar mesin bakar ITB mengungkapkan oil hasil dari dari oli bekas memiliki kelemahan namun bisa diperbaiki.
Base oil hasil daur ulang dan virgin base oil (VBO) atau base oil dari perut bumi berbeda panjang rantai hidrocarbon (HC).
“Yang daur ulang lebih pendek HC-nya dari VBO,” kata Pak Yus dikutip dari Gridoto.com.
Efek dari HC yang pendek, titik didihnya menjadi lebih rendah sehingga akan lebih mudah menguap.
Baca Juga: Terjawab Oli Bekas Motor yang Dikumpulin Bengkel Gak Bikin Rugi dan Bisa Dipakai Lagi
Baca Juga: Oli Bekas Enggak Selalu Dijadikan Bahan Pembuatan Oli Palsu Tapi Bisa Jadi Barang Bermanfaat
Makanya, biasanya oli yang menggunakan base oil daur ulang angka viskositasnya lebih tinggi dari VBO.
“Namun, konsumen tidak perlu khawatir. Sebab, base oil hasil daur ulang dalam sebuah pelumas juga tidak besar," ucapnya.
Umumnya base oil daur ulang dicampur dengan VBO agar spesifikasi yang dibutuhkan tercapai.
"Persentasenya sekitar 70:30. Base oil daur ulang hanya 30 persen. Jadi, kualitas yang dihasilkan oleh pelumas dari recycle tetap aman untuk digunakan,” ungkap dosen berkantor di Jl. Ganesha, No. 10, Bandung itu.
Proses pemurnian oli bekas yang didaur ulang.
Proses pemurnian ini dilakukan dengan cara destilasi dimana kotoran, air atau partikel lainnya dibakar pada suhu tertentu.
"Air misalnya yang terdapat di oli bekas akan menguap pada suhu 100 derajat celcius," bilangnya.
Proses selanjutnya, hydrofinishing (HDF).
“Sederhananya semua kandungan selain base oil yang terdiri dari aditif serta gram dihilangkan,” sebut Tri Yus.
KOMENTAR