Menurutnya lagi, faktor terbesar penyebab kecelakaan lalu lintas merupakan faktor manusia dengan persentase hampir 51 persen.
"Entah dari segi knowledge-nya, skill, maupun attitude-nya. Kami tadi sudah diskusi tentang konsep ini dengan para ahli yang ada di wilayah DIY," jelasnya.
Dirinya juga mengatakan, materi uji praktik SIM C paling banyak dikeluhkan masyarakat ialah lintasan zig-zag dan angka delapan.
"Materinya yang banyak dikeluhkan dari masyarakat itu 'kan terkait dengan zig-zag dan angka delapan," ungkapnya.
Baca Juga: Jadwal Pelatihan Ujian SIM Angka 8 dan Zig-zag Gratis Sampai Bisa dari Polres Kudus, Buruan Ikutan
Ia juga mengatakan, pelaksanaan ujian teori SIM sejak beberapa tahun lalu sudah mengalami perubahan.
Contohnya seperti uji teori berupa textbook, namun kini telah berubah menjadi e-Avis (electronic audio video integrated system).
"Ujian teori itu sudah disinkronkan dengan ujian praktik yang ada di sini sehingga ada beberapa hal yang kami tidak berlakukan dan tidak laksanakan pada ujian teori," ucapnya.
"Di konsep uji praktik ini (zig-zag dan angka delapan) di-skip, kemudian diubah dengan yang lain. Di antaranya itu, sudah mewakili dari uji keseimbangan reaksi dan perilaku pengendara," lanjutnya.
Penulis | : | Yuka Samudera |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR