MOTOR Plus-online.com - Pirelli resmi gantikan Dunlop sebagai supplier ban motor balap MotoGP kelas Moto2 dan Moto3.
Merek ban asal Italia ini bakal dipakai nanti saat MotoGP musim 2024 dan kontraknya lanjut sampai 2026.
Ini menggeser Dunlop yang sudah jadi pemasok ban MotoGP kelas capung, sejak era GP125 dan GP250.
Banyak hal menarik dari ban Moto2 dan Moto3, salah satunya adalah ukurannya tidak umum.
Maksudnya ukuran ban yang dipakai, benar-benar khusus dan tidak sama dengan ban harian.
Sebagai contoh, Moto2 memakai ban dengan ukuran depan 125/75 dan belakang 200/75 ring 17.
Beda dengan ban balap yang dijual bebas, yang ukurannya biasa depan 120/70 depan lalu 200/60 belakang.
Ukuran ini sendiri dipakai kelas Moto2 sejak tahun 2019, menggantikan ban sebelumnya yang lebih kecil.
Sebelumnya ukuran ban Moto2 itu depan 120/75 depan, lalu 195/75, lagi-lagi ukuran yang aneh ya.
Dunlop merombak ukuran bannya, mengikuti keinginan tim dan pembalap yang ingin grip lebih saat menikung.
Apalagi sejak tahun 2019, supplier mesin Moto2 ganti dari Honda CBR600RR ke Triumph Street Triple 675, yang tenaganya lebih besar.
Bagaimana dengan Moto3, ukurannya juga aneh meski masih bisa ditemukan di pasaran.
Ukuran ban Moto3 itu depan 90/80 lalu 115/75 belakang, semua ring 17 inci.
Untuk ban 90/80 bisa dibilang ukuran yang familiar, yang dipakai motor harian sampai road race.
Yang beda adalah belakang, karena biasa ukurannya 120/70 ring 17, membuat ban Moto3 lebih kecil namun profilnya tinggi.
Menariknya, Dunlop menjual bebas ban balap yang dipakai Moto3, meski hanya di negara tertentu seperti Amerika dan Inggris.
Harganya mulai 125 Dollar atau dikonversi jadi Rp 1.885.293, lumayan mahal ya buat ban balap 90/80 R17.
Ban balap ini dijual bebas Dunlop, karena motor spek Moto3 banyak dipakai buat kejuaraan nasional.
Ambil contoh Honda NSF250R yang dipakai Asia Talent Cup, yang motornya bisa dibeli via Honda Racing Corporation.
Buat lengkap spek Honda NSF250R, brother bisa simak videonya DI SINI.
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR