Nostalgia Suzuki Satria 120S (2-Tak), Bebek Tua Digoreng Jadi Mahal

Ahmad Ridho - Jumat, 7 Juli 2023 | 16:03 WIB
Dok MOTOR Plus
Suzuki Satria 120S (2-Tak) dikenal dengan sebutan Satria Lumba-lumba, harga bekasnya melambung tinggi.

MOTOR Plus-online.com - Sejak muncul pertama kali tahun 1997, Suzuki Satria 2-tak dikenal sebagai bebek super.

Bebek yang mendadak jadi mahal karena digoreng di pasaran motor lawas.

Motor 2-tak besutan pabrikan berlogo 'S' ini dikatakan bebek super lantaran Suzuki Satria 120 memang super dibanding bebek-bebek lainnya kala itu.

Jika mengingat sejarahnya, Satria 120 pertama kali meluncur pada Oktober 1997.

Pada saat itu Indonesia baru saja dihantam krisis moneter, tapi Suzuki pede memperkenalkan motor terbarunya yang dinamai Suzuki Satria 120S.

Suzuki Satria 120S menggebrak dengan dibekali monosok dan transmisi 5-percepatan.

Bebek super Suzuki Satria 120S ini mengandalkan mesin berkapasitas 120,7 cc dengan bore 56 mm dan stroke 49 mm.

Mesin tersebut mampu memuntahkan tenaga 13 dk pada 7.500 rpm dan torsi 12,7 Nm di 6.000 rpm.

Kompresi mesinnya 7,0:1 dengan pasokan bensin karburator Mikuni VM 18 SS.

Dengan mesin yang cukup besar itu Suzuki mengklaim bahwa Satria 120S ini tetap irit.

Itu berkat posisi mesin Satria berkonfigurasi 50 derajat.

Semenjak stop produksi karena aturan emisi gas buang, kini varian Suzuki Satria yang dikenal dengan sebutan Lumba-lumba dan Hiu mendadak mahal.

Bebek super ini digoreng beberapa pemilik sehingga harga jualnya tembus puluhan juta rupiah.

Suzuki  Satria 2-tak sama seperti varian motor Yamaha RX-King yang punya harga jual goib alias tidak bisa ditebak.

Dok MOTOR Plus
Suzuki Satria 120S atau lumba-lumba dites di lintasan balap.

Di salah satu toko jual beli online, Satria 2-tak dijual mulai Rp 28 juta sampai Rp 35 jutaan.

Harga di atas tentu saja bukan patokan baku karena jika kondisinya masih orisinal dan yang spesial edisi, harganya bisa jauh lebih mahal.

Sejarah Satria 120S

PT Indomobil Suzuki International (ISI) menggedor pasar motor domestik lewat 'superbebek' Suzuki Satria 120S.

Dobrakan ini, merupakan era baru teknologi motor bebek [undertone) di Indonesia.

Bebek Satria menawarkan mesin 120 cc dengan posisi tegak.

Mesin dipangku oleh rangka kotak yang didukung suspensi monosok, rangka dibalut bodi ciptaan desainer ISI sendiri.

"Inilah bebek dambaan kaum muda," promosi Soebronto Laras, bos ISI saat peluncuran Satria 120S.

Tidak berlebihan kalau coba diurai seabrek teknologi yang melekat pada superbebek ini.

Basisnya memang Suzuki RG Sports versi Malaysia.

"RG Sports volume mesinnya masih 110 cc. Kapasitas Satria ditingkatkan 120 cc," wanti Soebronto.

Perbedaan kapasitas bisa dilihat dari diameter dan langkahnya.

Diameter silinder RG Sports 54 mm, sedangkan Satria 56 mm.

Langkah piston 48 mm diperpanjang jadi 49 mm.

Dok MOTOR Plus
Generasi penerus Suzuki Satria 120S atau lumba-lumba, lebih tenar disebut Satria Hiu.

Bila dihitung kapasitas bersih RG Sports cuma 109 cc, sementara Satria 120,7 cc.

Dari rumus itu, Satria bisa menyemburkan tenaga 13 dk pada 7.500 rpm dan torsi 1,3 kgm pada 6.000 rpm.

Performa mesin Satria masih didongkrak oleh perbandingan kompresi 7:1. RG Sports sendiri cuma 6,7:1.

Belum lagi, top gear Satria mentok di gigi 5.

Jumlah tingkat percepatan itu, membuat setiap gigi Satria makin rapat [close ratio).

Dibandingkan dengan kompetitorya dari dalam negeri, Satria unggul jauh.

Motor ini hanya bisa disamakan dengan Yamaha JR120, Honda Nova 120 dan Kawasaki Leo 120 cc versi Thailand.

Dok MOTOR Plus
Bebek Satria menawarkan mesin 120 cc dengan posisi tegak.

Meski isi silindemya bertambah, Satria 120 S diklaim tetap hit di kelas 2-langkah.

Soalnya posisi mesin Satria berkonfigurasi 50°.

"Dengan begitu, bahan bakar cepat masuk dan gas buang mudah dimuntahkan. Irit dia," beber Michael Iskandar.

Meski masih berpendingin udara, mesin dijamin adem.

Selain sirip kepala silinder lebar, juga lembarannya banyak.

Selain itu, sistem pendingin jet cooled semacam kipas di samping kiri mesin mampu mencegah panas yang berlebihan.

Sistem pendingin ini sama dengan RC 100 dan Tornado.

Motor ini, masih berkopling sentrifugal, padahal anak muda zaman sekarang doyan dengan kopling manual.

Rangka kotak atau biasa disebut delta boks, merupakan tulang canggih buat kelas bebek.

Diawali dari komstir, rangka langsung membelah dua ke belakang.

Tinggi ketebalan rangka 40 mm dan lebamya 25 mm mampu mengalahkan rangka Suzuki RGR 150.

Dok MOTOR Plus
Karena aturan emisi gas buang, Suzuki Satria 2-tak akhirnya dibunuh dan muncul Suzuki Satria F-150 atau Satria FU bermesin 4-tak.

Rangka diklaim pahng presisi mengimbangi posisi depan dan belakang.

Bermanuver dan dipacu pada trek lurus berkecepatan tinggi, Satria tetap stabil.

Soalnya, pembuatan rangka sampai letak monosok, dianalisis komputer.

Teknik ini disebut SCAF [Suzuki Computer Analyzed Frame).

Sokbreker tunggal belakang yang pegasnya bisa diatur empat tingkat penyesuaian menggunakan bantalan oli.

Sedangkan suspensi depan model teleskopik, pula memakai bantalan oli.

Khusus sistem suspensi belakang, Satria adalah pelopor bebek bersokbreker tunggal.

Baca Juga: Perjalanan Kawasaki Ninja 2-Tak Series, Bikin Melongo Ninja SS Terjual Rp 120 Juta

Ban depan IRC tipe NR ukuran 70/90-17 dan belakang IRC 80/90-17 terlihat kurus. Padahal, untuk motor seukuran Satria yang canggih, lebih kokoh menggunakan ban ukuran 90/90-17 depan dan belakang.

Spek Suzuki Satria 120S 

Dimensi

Panjang keseluruhan:1.915 mm
Lebar keseluruhan: 725 mm
Tinggi keseluruhan: 1.025 mm
Jarak sumbu roda: 1.255 mm
Jarak terendah mesin: 130 mm
Berat kendaraan:102,5 kg

Rangka

Suspensi depan: Teleskopik, bantalan oli
Suspensi belakang: Lengan ayun, sokbreker tunggal oli
Sudut setir: (racing monoshock) 4 tingkat penyesuaian
Radius putar: 45° 
Rem depan: Cakram hidraulik (kaliper piston ganda)
Rem belakang: Teromol

Mesin

Jenis: 2-langkah
Jumlah silinder: 1 (satu)
Sistem pendingin: Force air jet cooled
Sistem pemasukan: Reed valve
Diameter silinder: 56 mm
Langkah torak: 49 mm
Kapasitas silinder: 120,7 cc
Perbandingan kompresi: 7,0:1
Daya maksimum: 13 dk pada 7.500 rpm
Torsi maksimum: 1,3 kgm pada 6.500 rpm
Karburator: Mikuni VM 18 SS
Saringan udara: Elemen busa polyurethane
Sistem starter: kick starter dan elektrik
Sistem pelumasan: Suzuki "CCI"
Isi tangki bensin: 5,2 liter
Isi tangki oli samping: 1,0 liter
Isi oli transmisi: 1,2 liter

Transmisi

Kopling: Kopling ganda, otomatis sentrifugal
Transmisi: 5 tingkat percepatan
Arah perpindahan gigi: Semuanya ke bawah (N-1-2-3-4-5)
Rantai penggerak: DID 428,128mata
Kelistrikan: DC-CDI
Busi: ND W24EP-D/NGK BP8ES
Aki: 12 Volt/5 Ah.

 


Source : Tabloid MOTOR Plus
Penulis : Ahmad Ridho
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular