MOTOR Plus-online.com - Sejak muncul pertama kali tahun 1997, Suzuki Satria 2-tak dikenal sebagai bebek super.
Bebek yang mendadak jadi mahal karena digoreng di pasaran motor lawas.
Motor 2-tak besutan pabrikan berlogo 'S' ini dikatakan bebek super lantaran Suzuki Satria 120 memang super dibanding bebek-bebek lainnya kala itu.
Jika mengingat sejarahnya, Satria 120 pertama kali meluncur pada Oktober 1997.
Pada saat itu Indonesia baru saja dihantam krisis moneter, tapi Suzuki pede memperkenalkan motor terbarunya yang dinamai Suzuki Satria 120S.
Suzuki Satria 120S menggebrak dengan dibekali monosok dan transmisi 5-percepatan.
Bebek super Suzuki Satria 120S ini mengandalkan mesin berkapasitas 120,7 cc dengan bore 56 mm dan stroke 49 mm.
Mesin tersebut mampu memuntahkan tenaga 13 dk pada 7.500 rpm dan torsi 12,7 Nm di 6.000 rpm.
Kompresi mesinnya 7,0:1 dengan pasokan bensin karburator Mikuni VM 18 SS.
Dengan mesin yang cukup besar itu Suzuki mengklaim bahwa Satria 120S ini tetap irit.
Itu berkat posisi mesin Satria berkonfigurasi 50 derajat.
Semenjak stop produksi karena aturan emisi gas buang, kini varian Suzuki Satria yang dikenal dengan sebutan Lumba-lumba dan Hiu mendadak mahal.
Bebek super ini digoreng beberapa pemilik sehingga harga jualnya tembus puluhan juta rupiah.
Suzuki Satria 2-tak sama seperti varian motor Yamaha RX-King yang punya harga jual goib alias tidak bisa ditebak.
Disalah satu toko jual beli online, Satria 2-tak dijual mulai Rp 28 juta sampai Rp 35 jutaan.
Harga di atas tentu saja bukan patokan baku karena jika kondisinya masih orisinal dan yang spesial edisi, harganya bisa jauh lebih mahal.
Sejarah Satria 120S
PT Indomobil Suzuki International (ISI) menggedor pasar motor domestik lewat 'superbebek' Suzuki Satria 120S.
Dobrakan ini, merupakan era baru teknologi motor bebek [undertone) di Indonesia.
Bebek Satria menawarkan mesin 120 cc dengan posisi tegak.
Mesin dipangku oleh rangka kotak yang didukung suspensi monosok, rangka dibalut bodi ciptaan desainer ISI sendiri.
"Inilah bebek dambaan kaum muda," promosi Soebronto Laras, bos ISI saat peluncuran Satria 120S.
Tidak berlebihan kalau coba diurai seabrek teknologi yang melekat pada superbebek ini.
Basisnya memang Suzuki RG Sports versi Malaysia.
"RG Sports volume mesinnya masih 110 cc. Kapasitas Satria ditingkatkan 120 cc," wanti Soebronto.
Perbedaan kapasitas bisa dilihat dari diameter dan langkahnya.
Diameter silinder RG Sports 54 mm, sedangkan Satria 56 mm.
Langkah piston 48 mm diperpanjang jadi 49 mm.
Bila dihitung kapasitas bersih RG Sports cuma 109 cc, sementara Satria 120,7 cc.
Dari rumus itu, Satria bisa menyemburkan tenaga 13 dk pada 7.500 rpm dan torsi 1,3 kgm pada 6.000 rpm.
Performa mesin Satria masih didongkrak oleh perbandingan kompresi 7:1. RG Sports sendiri cuma 6,7:1.
Belum lagi, top gear Satria mentok di gigi 5.
Jumlah tingkat percepatan itu, membuat setiap gigi Satria makin rapat [close ratio).
Dibandingkan dengan kompetitorya dari dalam negeri, Satria unggul jauh.
Motor ini hanya bisa disamakan dengan Yamaha JR120, Honda Nova 120 dan Kawasaki Leo 120 cc versi Thailand.
Meski isi silindemya bertambah, Satria 120 S diklaim tetap hit di kelas 2-langkah.
Soalnya posisi mesin Satria berkonfigurasi 50°.
"Dengan begitu, bahan bakar cepat masuk dan gas buang mudah dimuntahkan. Irit dia," beber Michael Iskandar.
Meski masih berpendingin udara, mesin dijamin adem.
Selain sirip kepala silinder lebar, juga lembarannya banyak.
Selain itu, sistem pendingin jet cooled semacam kipas di samping kiri mesin mampu mencegah panas yang berlebihan.
Sistem pendingin ini sama dengan RC 100 dan Tornado.
Motor ini, masih berkopling sentrifugal, padahal anak muda zaman sekarang doyan dengan kopling manual.
Rangka kotak atau biasa disebut delta boks, merupakan tulang canggih buat kelas bebek.
Diawali dari komstir, rangka langsung membelah dua ke belakang.
Tinggi ketebalan rangka 40 mm dan lebamya 25 mm mampu mengalahkan rangka Suzuki RGR 150.
Rangka diklaim pahng presisi mengimbangi posisi depan dan belakang.
Bermanuver dan dipacu pada trek lurus berkecepatan tinggi, Satria tetap stabil.
Soalnya, pembuatan rangka sampai letak monosok, dianalisis komputer.
Teknik ini disebut SCAF [Suzuki Computer Analyzed Frame).
Sokbreker tunggal belakang yang pegasnya bisa diatur empat tingkat penyesuaian menggunakan bantalan oli.
Sedangkan suspensi depan model teleskopik, pula memakai bantalan oli.
Khusus sistem suspensi belakang, Satria adalah pelopor bebek bersokbreker tunggal.
Baca Juga: Perjalanan Kawasaki Ninja 2-Tak Series, Bikin Melongo Ninja SS Terjual Rp 120 Juta
Ban depan IRC tipe NR ukuran 70/90-17 dan belakang IRC 80/90-17 terlihat kurus. Padahal, untuk motor seukuran Satria yang canggih, lebih kokoh menggunakan ban ukuran 90/90-17 depan dan belakang.
Spek Suzuki Satria 120S
Dimensi
Panjang keseluruhan:1.915 mmLebar keseluruhan: 725 mmTinggi keseluruhan: 1.025 mmJarak sumbu roda: 1.255 mmJarak terendah mesin: 130 mmBerat kendaraan:102,5 kg
Rangka
Suspensi depan: Teleskopik, bantalan oliSuspensi belakang: Lengan ayun, sokbreker tunggal oliSudut setir: (racing monoshock) 4 tingkat penyesuaianRadius putar: 45°Rem depan: Cakram hidraulik (kaliper pistonganda)Rem belakang:Teromol
Mesin
Jenis: 2-langkahJumlah silinder:1 (satu)Sistem pendingin:Force air jet cooledSistem pemasukan: Reed valveDiameter silinder:56 mmLangkah torak:49 mmKapasitas silinder:120,7 ccPerbandingan kompresi:7,0:1Daya maksimum:13 dk pada 7.500 rpmTorsi maksimum:1,3 kgm pada 6.500 rpmKarburator:Mikuni VM 18 SSSaringan udara:Elemen busa polyurethaneSistem starter:kick starterdan elektrikSistem pelumasan:Suzuki "CCI"Isi tangki bensin:5,2 literIsi tangki oli samping:1,0 literIsi oli transmisi:1,2 liter
Transmisi
Kopling:Kopling ganda, otomatissentrifugalTransmisi:5 tingkat percepatanArah perpindahan gigi: Semuanya ke bawah (N-1-2-3-4-5)Rantai penggerak: DID 428,128mataKelistrikan:DC-CDIBusi: ND W24EP-D/NGK BP8ESAki: 12 Volt/5 Ah.
Source | : | Tabloid MOTOR Plus |
Editor | : | Ahmad Ridho |