MOTOR Plus - online.com Banyak pemilik motor yang masih belum tahu kapan coolant atau air radiator motor harus diganti.
Apalagi saat ini cukup banyak motor-motor yang sudah pakai sistem pendinginan radiator yang membutuhkan penggantian air radiator atau coolant.
Biar tidak salah, kita tanyakan langsung ke salah satu produsen coolant atau sering disebut air radiator ini.
"Berdasarkan riset kita untuk motor-motor yang dipakai harian itu coolant radiator harus diganti tiap 6-12 bulan pemakaian," bilang Vincentius Yosafat Fransiscus marketing produsen coolant merek Vitesse.
"Satu tahun itu patokan yang aman, lebih dari itu tentu coolant tidak akan maksimal bekerja," yakin Vincent sapaan akrabnya.
Menurutnya seiring dipakai dalam membantu pendinginan mesin, kualitas coolant atau air radiator akan mengalami penurunan.
"Jadi jangan berpatokan pada patokan warna kalau dia masih hijau atau masih biru tandanya masih bagus, karena warna sendiri bukan jadi patokan utama," tegasnya.
"Coolant atau air radiator menurun efeknya titik didih bakal makin turun, nanti semakin lama coolant dalam mendinginkan mesin," lanjutnya lagi.
Baca Juga: Tak Boleh Campur Air Radiator Beda Warna Diungkap Pabrikan Kasih Tahu Resiko Main Oplos Sembarangan
Baca Juga: Setelah Pulang Mudik dari Kampung Cek Air Radiator Jika Berkurang Jangan Langsung Ditambah
"Saat coolant sudah terlalu jelek kualitasnya, pasti motor bakal rawan mengalami yang namanya overheat," wantinya.
Overheat itu bisa berakibat pada keausan atau kerusakan komponen terutama mesin.
"Mesin bisa mengalami jebol dan akhirnya malah butuh biaya perbaikan yang besar cuma karena malas ganti coolant atau air radiator ini," tutupnya.
Jadi jangan sering-sering telat atau pelit ketika harus ganti coolant radiator atau air radiator ni.
KOMENTAR