MOTOR Plus-Online.com - Dalam istilah balap juga banyak yang mengandung harfiah atau hanya sekadar julukan.
Seperti banyak pembalap motor dan mobil yang menjelaskan kalau mereka terus melindas piano.
Akan agak sulit menerjemahkannya karena kenapa bisa ada piano di dalam sirkuit saat balapan?
Hal ini mengacu pada kerbs lintasan yang memiliki layaknya tuts piano.
Pada era awal sirkuit-sirkuit internasional menggunakan kerbs memang sudah berwarna hitam putih layaknya tuts piano.
Fungsi kerbs adalah untuk meningkatkan kewaspadaan pembalap kalau kerbs berarti sudah keluar dari lintasan.
Maka dari itu biasanya permukaan kerbs selalu dibikin tidak merata, bergelombang untuk memberi tahu pembalap kalau mereka sudah keluar dari alur aspal.
Jika terlalu keluar pun bisa saja merea masuk ke gravel dan terjadi kecelakaan.
Fungsi lain kerbs juga sebagai penutup selokan untuk menutup drainase di bawah sirkuit agar tidak ada banjir di lintasan.
Baca Juga: Aldi Satya Gasak Dobel Juara Yamaha R3 bLU cRU Italia 2023, Panas Bukan Soal
Lalu seiring berjalannya waktu, kerbs pun tidak lagi berwarna hitam-putih yang senada dengan chequered flag.
Tetapi bisa juga semotif dengan bendera kebangsaan negara yang menggelar balap, seperti di Jerman selalu menggunakan kerbs berwarna hitam-merah-kuning.
Pun dengan Italia yang menggunakan kerbs berwarna hijau-putih-merah untuk di sirkuit Imola, Mugello, Misano, dan Monza.
Paling banyak digunakan adalah warna merah-putih seperti yang ada di Austria, Jepang, sampai di Indonesia.
Maka dari itu di sirkuit Mandalika menggunakan kerbs berwarna merah-putih dan di area run off juga diwarnai motif khas Lombok sebagai lokasi sirkuit.
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR