MOTOR Plus-online.com - Marc Marquez tidak mau mengalah di sirkuit demikian juga ketika main game.
Marc Marquez suka menangis jika kalah main game dan meniru gaya Valentino Rossi ketika di balapan dan selebrasi.
Sejak kecil, putra sulung Julia Marquez ini sudah punya mental kompetitif dan ambisi untuk tidak terkalahkan oleh siapapun.
"Aku ini seorang kompetitor, ada ambisi di sana. Itu kenapa sejak kecil aku tak pernah merasa cukup, aku selalu ingin sesuatu lebih," ujarnya dilansir dari Crash.net.
"Jika kencang, aku ingin lebih kencang. Secara alami aku ini kompetitor, itu sudah sejak lahir. Ketika aku balita, jika aku kalah main game dari ayah atau kakek aku menangis. Aku lahir dengan mental seperti itu," jelasnya.
Berlatar itu pula hingga Marc Marquez berhasil mengalahkan sang idola Valentino Rossi.
Marc Marquez mengaku dirinya sangat mengidolakan sosok Valentino Rossi sebagai rider top MotoGP.
Marc Marquez pun tak sungkan mengungkap bahwa sosok Valentino Rossi adalah pembalap idola untuk anak-anak yang segenerasi dengannya.
Saking ngefansnya, Marc Marquez kecil sangat sering meniru gaya-gaya Valentino Rossi atau apapun yang berkaitan dengan legenda MotoGP tersebut.
Misalnya soal selebrasi saat balapan, gaya berkendara, hingga saat bermain video game.
Ia pun tak menyangka bisa berkompetisi melawan figur yang dimainkan dalam video game, bahkan mengalahkannya di dunia nyata.
"Saat aku ke MotoGP, aku adalah kejutan karena menang juara pada tahun pertama melawan idolaku, Valentino Rossi, Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo," kata MM93.
"Saat aku kecil, aku punya posternya dan juga bermain peran di video game sebagai Valentino Rossi," jelasnya.
Kakak Alex Marquez ini pun juga tak kaget bahwa hubungannya dengan sang idola bakalan hancur, karena persaingan langsung di atas trek.
KOMENTAR