MOTOR Plus-online.com - Pertamina akan meluncurkan bahan bakar minyak terbaru.
Setelah Biodiesel B35, Pertamina akan launching bensin dengan oktan 95 yang menarik.
Soalnya bensin RON 95 ini, memiliki kandungan 5 persen bioetanol, kok bisa?
Agung Pribadi selaku Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM menjelaskan kenapa BBM RON 95 dicampur bioetanol.
“Spesifikasinya ditetapkan sesuai dengan yang tercantum pada lampiran Kepdirjen tersebut. Salah satunya diatur angka oktana (RON) minimal 95,” ujar Agung.
Tepatnya landasan spesifikasinya tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal (Kepdirjen) Minyak dan Gas Bumi Nomor 252.K/HK.02/DJM/2023.
Sebagai informasi, bensin RON 95 ini punya oktan diantara Pertamax (92), dengan Pertamax Turbo (98).
Bioetanol ini, memakai komposisi molase tebu serta singkong.
Dikutip Kompas.com, BBM RON 95 ini akan diluncurkan oleh PT Pertamina (Persero) pada akhir Juli.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana menjelaskan, uji coba produk bensin RON 95 ini mulai diberlakukan pada Juli tahun ini.
Baca Juga: Harga BBM Pertamax Green 95 Sekitar Rp 13 Ribuan Per Liter, Bakal Dijual di 17 SPBU
Ternyata dijelaskan Dadan, Kementerian ESDM sudah melakukan kajian sejak 2008, soal pencampuran antara BBM dengan bioetanol.
“Kita sudah lama supaya itu bisa berjalan, dari tahun 2008 sudah mulai ada kajian uji coba," kata Dadan, saat acara Pertamina Research & Innovation Day 22 Juni kemarin.
"Sempat berjalan namun keekonomian tidak masuk, kemudian berhenti,” tukas Dadan.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, potensi bioetanol sebagai campuran BBM akan memiliki dampak yang baik.
“Ini sesuatu yang bagus dan sudah ada contohnya di beberapa negara tropis seperti di Brasil,” kata Arifin.
Lalu Arifin mengatakan, pengembangan bahan bakar baru mesti melalui serangkaian tahapan, dan pengujian agar tergambar kelayakan untuk diproduksi massal.
“Uji coba dulu respons dari masyarakat baik atau tidak, kemudian kualitasnya bagus atau tidak dan memang harus ada tahap-tahapan seperti itu,"
Potensi pengembangan bioetanol di Indonesia diakui besar, karena memiliki lahan yang luas.
"Jika sudah skala besar, kita akan bangun industrinya. Pasti kita harus menuju ke sana karena kita masih punya lahan yang luas,” tutup Arifin.
Kita tunggu ya, kapan bensin RON 95 ini dijual, dengar-dengar harganya sekitar Rp 13 ribuan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR