MOTOR Plus-Online.com - Sempat beredar kabar kalau WSBK Indonesia cenderung merugikan negara dengan rendahnya penonton, masukan sponsor, sedangkan biaya yang dikeluarkan cukup tinggi.
Hal ini memang tidak bisa dimungkiri kalau WSBK tidak memiliki daya tarik seperti ajang balap MotoGP.
Namun demikian, pihak Mandalika Grand Prix Association (MGPA) menilai bukan berarti WSBK Indonesia itu justru menimbulkan kerugian.
Hal ini dikarenakan aspek lainnya seperti pariwisata, penerbangan dan bergairahnya UMKM sekitar Mandalika juga dikarenakan adanya WSBK Indonesia.
Apalagi WSBK Indonesia tidak semena-mena bisa dilepas begitu saja.
"Kita masih ada kontrak kerja sama dengan Dorna Sports yang opsionalnya sampai 2024, kontrak itu meliputi WSBK Indonesia juga," ujar Priandhi Satria, Direktur Utama MGPA.
"Juga minimal lima tahun penyelenggaraan baru bisa berhenti menggelar WSBK, itu alasannya WSBK Indonesia di 2024 pasti masih akan tetap diselenggarakan," lanjutnya.
Senada dengan yang dijelaskan Priandhi Satria, juga sama dengan yang terjadi di negara tetangga, Malaysia dan Thailand.
Kedua negara ini sama-sama tidak lagi menggelar WSBK karena alasan minimnya penonton dan ketertarikan yang tidak tinggi.
Baca Juga: Menuju ARRC Indonesia 2023 Sirkuit Mandalika Pastikan Pakai Full Marshal Lokal
Tetapi Malaysia dan Thailand masih berfokus untuk menyelenggarakan MotoGP setiap tahunnya dan selalu jadi ronde terbaik dalam setahun.
Tidak adanya WSBK di Thailand dan Malaysia karena mereka sudah lebih dari lima tahun menggelar kompetisi motor balap 1.000 cc produksi masal itu.
Sedangkan Indonesia baru tiga tahun sejak 2021-2023 yang berarti lima tahun persyaratannya selesai di 2025.
Untuk WSBK Indonesia 2026 baru akan ditinjau kembali apakah masih akan tetap berlanjut, atau dihentikan untuk berfokus di MotoGP saja.
Baca Juga: Jonatan Christie Lolos Final Japan Open 2023 Diam-diam Doyan Naik Motor
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR