MOTOR Plus-online.com - Kawasaki W175 terbaru sudah pakai injeksi dan fitur kekinian.
Ada motor aneh hadir di saturday morning ride (satmori) garapan Kawasaki di Jakarta pada hari Sabtu (29/7/2023) lalu.
Soalnya beberapa bikers yang hadir, melihat sesosok Kawasaki W175 dengan mesin injeksi.
Padahal Kawasaki W175 dikenal pakai mesin karburator, yang dipertahankan sejak awal launching tahun 2017.
Banyak yang bilang Kawasaki W175 ini motor modifikasi, yuk kita cek faktanya.
Secara tampilan, Kawasaki W175 warna merah ini mirip dengan model reguler yang desainnya khas.
Dari desain tangki, sepatbor, jok sampai knalpot semuanya sama persis.
Namun yang membedakan adalah pemasangan behel belakang, yang modelnya seperti rak.
Cakram depan juga terlihat besar dengan diameter 270 mm, bawaan Kawasaki W175 cuma 220 mm.
Detail lain yang beda, adalah kabel sensor yang menandakan Kawasaki W175 ini pakai panel instrumen digital.
Baca Juga: Resmi Meluncur Motor Baru Kawasaki W175 Black Style Harga Rp 35 Jutaan, Ini Fitur-fiturnya
Modelnya tetap retro bulat, dengan layar LCD buat odometer, trip meter serta jam digital.
Namun bagian yang paling dinantikan netizen, tentunya penggunaan mesin injeksi elektronik.
Menggantikan posisi karburator, ada throttle body yang punya beragam kelebihan.
Seperti mudah dinyalakan saat dingin, lalu konsumsi bensin bisa lebih efisien dan punya mapping sesuai suhu udara.
Faktanya, Kawasaki memang sudah memproduksi W175 injeksi meski bukan buat pasar Indonesia.
Kawasaki W175 injeksi sudah diproduksi di India di tahun 2022, dan khusus buat pasar negara Vrindavan saja.
Mesinnya tetap 177 cc, dengan tenaga 13,1 dk/7.500 rpm dengan torsi 13,2 Nm/6.000 rpm.
Semakin kekinian, rem depannya juga sudah ABS meski single channel, karena belakang masih tromol.
Akankah W175 injeksi ini dijual di Indonesia, kita tunggu launching-nya oleh PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) ya.
Sebagai informasi, harga Kawasaki W175 di Indonesia saat ini mulai Rp 34,6 juta OTR Jakarta.
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR