MOTOR Plus-online.com - Pemilik motor matic Honda waspada, pencuri motor semakin merajalela.
Saat tertangkap, pelaku pencuri motor di Jakarta blak-blakan alasan mengapa lebih sering mencuri motor matic Honda.
Kasus curanmor di Jakarta memang semakin hari terus meningkat jumlahnya.
Dikutip dari Kompas.com, Jajaran Polres Metro Jakarta Barat menangkap 37 pencuri kendaraan bermotor selama Juli 2023.
Puluhan pelaku itu mencuri 46 kendaraan roda dua dari berbagai lokasi di wilayah Jakarta Barat.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi mengatakan, para tersangka melakukan aksinya di 28 lokasi.
"Dari hasil pengungkapan selama bulan Juli 2023, barang bukti yang berhasil diamankan sepeda motor kurang lebih sebanyak 46 unit," ujar Syahduddi dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
Kasus curanmor terbaru berhasil dibongkar kepolisian dari Polsek Tambora, Jakarta Barat.
Bahkan pencuri motor secara terang-terangan mengaku motor-motor yang jadi favoritnya.
Baca Juga: Pesan-pesan dari Pencuri Motor di Jakarta Supaya Motor Enggak Bisa Dimaling
Selama ini pencuri motor mengambil motor matic Honda seperti Vario, BeAT dan Scoopy.
Ternyata motor matic Honda lebih mudah dijebol dan pengamanannya lemah dibanding motor Yamaha atau merek lain.
Pencuri motor dengan mudah menggasak motor matic Honda hanya dalam hitungan detik.
"Karena motor itu pengamanannya sangat mudah ya untuk dijebol, sangat mudah untuk diambil ya," tegas pelaku yang sudah menjadi pencuri motor sejak berusia 17 tahun.
Dikutip dari akun Instagram @humas_polsek_tambora, pencuri yang tertangkap cuma modal kunci T.
Kunci T biasa dipakai pencuri motor untuk membuka penutup kunci dan merusak kontak motor.
Pencuri motor ini menjelaskan dengan modal kunci T motor sudah bisa diambil.
"Caranya cuma pakai kunci T (kunci letter T yang sudah dimodifikasi oleh pelaku curanmor) sama buka tutupnya, itu doang udah bisa diambil, dibandingkan motor yang lain," tambahnya.
Berikut wawancara lengkap dengan pencuri motor yang ditangkap polisi dari Polsek Tambora, Jakbar.
Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama membagikan potongan video wawancara dengan salah seorang tahanan di Mapolsek Tambora. Tahanan ini merupakan seorang residivis curanmor.
Baca Juga: Kata Pencuri Motor di Jakarta Motor Dikunci Setang ke Kiri atau Kanan Sama-sama Enggak Aman, Serius?
Dalam video tersebut, residivis ini ditanya mengenai sejumlah hal mengenai curanmor. Mulai soal motor apa yang paling sering dicuri hingga adakah bedanya jika motor dikunci setang kiri dan kanan?
Sejak umur berapa melakukan pencurian kendaraan bermotor?
Sejak umur 17 tahun.
Motor apa kira-kira yang sering dicuri?
Kalau motor yang sering dicuri itu motor Vario, Scoopy, sama BeAT, Pak.
Kenapa motor itu yang sering dicuri?
Karena motor itu pengamanannya sangat mudah ya untuk dijebol, sangat mudah untuk diambil ya.
Bagaimana caranya?
Caranya cuma pakai kunci T (kunci letter T yang sudah dimodifikasi oleh pelaku curanmor) sama buka tutupnya, itu doang udah bisa diambil, dibandingkan motor yang lain.
Apa bedanya jika motor dikunci setang ke kiri dan ke kanan (terkait aspek keamanan)?
Kalau bedanya kunci setang ke kiri dan ke kanan itu sebenarnya sama saja kita ngambilnya, sama-sama enak. Cuma agak susah, nyangkut sedikit doang kalau setang kanan itu.
Apa pesan untuk pemilik motor yang Anda sebutkan tadi?
Pesannya biar aman gitu? Ya pasang kunci ganda gitu kan, sama pasang remote (remote pengaman dengan alarm).
Sama juga mengimbau untuk masyarakat, ya naro motornya juga jangan asal-asal. Kalau bisa itu diparkirkan (diparkir di tempat resmi atau di tempat yang aman) sama ditambah kunci ganda lagi biar aman.
Baca Juga: Pencuri Motor di Jakarta Bilang Paling Gampang Dicuri Honda Vario, Scoopy, dan BeAT, Nah Lho
Kompol Putra mengatakan pengakuan dari residivis curanmor ini diharapkan bisa mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Putra menegaskan, kejahatan terjadi tidak hanya karena ada niat dari pelaku, tapi karena ada kesempatan dan kondisi lingkungan yang mendukung.
Lihat postingan ini di Instagram
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR