MOTOR Plus-online.com - Masyarakat sangat khawatir dalam membeli BBM dicurangi oleh pihak pom bensin.
Isi bensin di SPBU harus nominal ganjil agar tak dicurangi, pihak Pertamina beri penjelasan yang sebenarnya.
Asal mula munculnya pemahaman bahwa beli bensin harus dalam nominal gajil muncul dari postingan di media sosial.
Terlihat dalam unggahan akun TikTok @gear77 pada Sabtu (5/8/2023).
"Ada tips dari orang SPBU Pertamina. Kalau beli bensin nilai rupiahnya harus ganjil. Contohnya Rp155.500 atau Rp77 ribu. Jangan Rp100 ribu. Settingan SPBU Pertamina itu angka genap. Katanya, hampir sebagian besar SPBU Pertamina, curang," tulis pengunggah dalam postingannya.
Langsung menuai banyak komentar dari warganet, beberapa mengatakan hal serupa dialami oleh mereka.
"Pernah ngisi 50k,Kek berasa cepat abis,kalo ngisi 48k kek lama gt," kata akun @AnggareMy.
"Aku gk pernah ngisi genap selalu ganjil," tulis akun @decyafriza.
Hingga Senin (7/8/2023) siang, unggahan itu sudah dilihat sebanyak 1,6 juta kali dan mendapatkan lebih dari 860 komentar dari warganet.
Baca Juga: Tekno Tuner Dicurangi Akhirnya Terbongkar Biang Kerok Dikalahkan oleh Tim Air Noon Thailand
Baca Juga: Ramai Isi Bensin di SPBU Pertamina Harus Nominal Ganjil Agar Tidak Dicurangi, Benarkah Demikian?
Lantas, benarkah sebaiknya isi bensin pakai nominal ganjil agar tidak dicurangi, karena takaran SPBU angka genap?
Saat dikonfirmasi Kompas.com, Coprorate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting membantah terkait dengan unggahan yang menyebut bahwa pengisian BBM harus dengan angka ganjil.
"Terkait konten yang beredar di media sosial yang menyebut pembelian BBM harus dengan angka ganjil, Pertamina Patra Niaga menyatakan hal tersebut tidak benar," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (7/8/2023).
Ia mengungkapkan, terlepas dari nominal pembayaran ganjil atau genap, kuantitas BBM yang dikeluarkan nozzle atau alat pengisian BBM di SPBU, menurutnya sudah sesuai dengan nominal yang tercantum.
Irto menyampaikan bahwa Pertamina Patra Niaga juga terus mendorong digitalisasi di SPBU agar penyaluran BBM kepada masyarakat tepat dan merata.
"Selain itu, setiap alat ukur sudah ditera sesuai ketentuan yang berlaku. Ini dilakukan agar penyaluran BBM tepat secara kualitas dan kuantitas," jelasnya.
KOMENTAR