Di lokasi ada lima orang yang akan mengikuti praktik ujian SIM C.
Masing-masing disediakan motor tes Yamaha Jupiter Z dan Honda Vario 125.
Pemohon SIM langsung mengendarai motor dan melintasi kelokan denga mudah.
Namun demikian harus tetap memperhatikan peringatan atau tanda berhenti dan lanjut jalan.
Saat berhenti, pemohon SIM C juga harus menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan tidak boleh salah.
Semua pemohon SIM C yang melakukan ujian praktik dengan lintasan baru langsung lulus semua.
Tanpa hambatan dan lintasan mudah dilewati dengan baik namun harus tetap memperhatikan rambu dan larangan lainnya.
Lalu bagaimana jika ada pemotor yang gagal ujian praktik SIM C walaupun lintasan sudah diganti model baru?
"Kalau sekali naik motor dan gagal bukan berarti tidak lulus. Kami kasih tiga kali kesempatan untuk perbaikan. Ini kan lebih mudah lintasannya dibanding sebelumnya. Kecuali kalau memang pemohon SIM C belum mahir mengendarai motor takutnya jika diluluskan akan menimbulkan bahaya. Kita akan minta untuk berlatih lagi di rumah dan masih ada kesempatan di lain waktu," tambah petugas yang enggak disebutkan namanya.
Baca Juga: Kelulusan Naik 90 Persen Polisi Akui Ujian Praktik SIM C Baru Lebih Gampang
Petugas di lapangan yang mencatat hasil ujian praktik SIM C juga menghimbau agar pemotor yang sudah berusia 17 tahun segera membuat SIM C.
Selain itu, pemohon SIM harus menguasai atau mampu berkendara dengan baik dan paham rambu lalu lintas.
Proses pembuatan SIM C setelah lintasan diubah jadi model baru jadi lebih cepat selesai.
Setelah lulus ujian praktik SIM, pemohon langsung diarahkan untuk foto di loket 11 di Satpas SIM Daan Mogot, Jakarta Barat.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR