MOTOR Plus-online.com - Waspada pemotor sering terkapar saat melibas jalur lautan pasir di kawah Gunung Bromo, Jawa Timur.
Banyak wisatawan yang ingin menikmati kawah Gunung Bromo naik motor.
Tapi tidak sedikit yang saat melibas jalur lautan pasir tersungkur karena tebalnya pasir.
Ban terperangkap di gundukan pasir yang tebal menyebabkan hilangnya keseimbangan.
Ujung-ujungnya pemotor yang memilih mendorong motornya agar tidak terjatuh.
Ternyata melibas jalur lautan pasir di kawah Gunung Bromo tidak bisa sembarangan.
Apalagi pakai motor matic atau motor bebek yang tidak direkomendasikan.
Hal ini dijelaskan Syaiful, sales Yamaha Sentral Motor, Malang Jawa Timur.
Lelaki yang hobi trabasan dan terbiasa melibas jalur lautan pasir di Bromo ini memberikan trik agar tidak nyungsep (terjatuh).
Baca Juga: Baru Tahu Sewa Jeep Wisata di Bromo Bayarnya Segini, Brother Dijamin Puas
Menurutnya, motor yang bisa melibas jalur lautan pasir hanya yang berjenis trail.
"Enggak bisa motor biasa mas (matic atau motor bebek). Harus motor trail dengan ban model pacul yang bisa mencengkram pasir lebih dalam dan stabil," bukanya kepada MOTOR Plus-online di Dealer Yamaha Sentral Motor, Jumat (18/8).
Selain hanya khusus motor trail, tekanan angin ban juga harus diperhatikan untuk menghindari ban menjadi liar dan tergelincir saat melibas jalur lautan pasir.
"Yang enggak kalah penting tekanan angin ban tidak bisa dipompa kencang-kencang. Ukuran angin ban belakang 70 psi dan depan 75 psi, kalau mau aman. Kadang hal sepele macam tekanan angin ban sering diabaikan," lanjutnya.
Syaiful menambahkan kecepatan motor saat melibas jalur lautan pasir harus konstan berada di angka 60 km/ jam.
Posisi tangan pada setang juga tidak boleh kaku, harus fleksibel untuk mengimbangi laju motor.
Lelaki yang sudah lima tahun hobi melibas jalur lautan pasir di Bromo ini menyarankan agar pemotor yang baru pertama kali lewat untuk mengikuti bekas tapak ban Jeep Wisata.
"Biasanya Jeep Wisata (Toyota Hardtop) yang melintas meninggalkan tapak ban dan itu bisa untuk pemotor lewat. Jadi gundukan pasir tidak terlalu tebal dan lebih aman," bebernya.
Lalu apakah aman saat pemotor berdiri sambil mengendarai motornya melibas jalur lautan pasir?
Baca Juga: Gunung Bromo Mendadak Diserbu Rombongan Yamaha WR 155 R Pas HUT RI ke 78
Syaiful mengatakan justru berdiri di atas motor bagus untuk menyeimbangkan posisi berkendara dan laju motor makin stabil.
"Boleh saja kalau sudah punya skill berdiri sambil mengendarai motor, hal ini lebih stabil dan motor bisa digas lebih cepat," tutupnya.
Berikut teknik naik motor anti tersungkur di lautan pasir Gunung Bromo:
1. Tekanan angin ban harus dikurangi (ban depan 75 psi dan ban belakang 70 psi)
2. Motor yang digukanan jenis trail atau adventure
3. Posisi tangan di setang tidak kaku (lentur)
4. Kecepatan maksimal 60-70 km/ jam
5. Tidak direkomendasikan motor matic dan motor bebek (kecuali yang sudah terbiasa seperti warga lokal).
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR