MOTOR Plus-online.com - Enggak seperti Honda Vario 160, motor matic Honda PCX 160 dan ADV 160 tidak menggunakan rangka eSAF, ternyata ini alasannya disampaikan pihak AHM.
Dituding gampang karat hingga keropos, rangka eSAF dipakai di beberapa motor matic Honda.
Seperti Honda BeAT, Genio, dan Scoopy yang menggunakan mesin berkapasitas 110 cc.
Kalau di kelas matic 160 cc, ada Honda Vario 160 yang memakai rangka eSAF.
Tapi faktanya, cuma Vario 160 yang merupakan motor matic Honda di kelas 160 cc yang memakai rangka terbaru itu.
Sementara itu, Honda Vario 125 tidak menggunakan sasis yang diklaim lebih ringan 8 persen dari rangka model sebelumnya itu.
Bahkan, Honda PCX 160 dan ADV 160 yang kapasitas mesinnya sama, juga tidak menggunakan jenis rangka tersebut.
Pertanyaannya, kenapa kedua motor matic Honda itu enggak memakai rangka eSAF? Apakah supaya harganya lebih murah?
Baca Juga: Bro, Ini Video Bukan Karat Bercak Kuning di Rangka eSAF Motor Matic Honda Menurut AHM
Menanggapi hal itu, GM Corporate Communication PT. Astra Honda Motor (AHM), Ahmad Muhibbuddin beri penjelasan.
Bukan untuk menekan harga biar lebih murah, Honda PCX 160 dan ADV 160 enggak memakai rangka eSAF karena sesuai kebutuhan konsumen.
"PCX sama ADV kenapa ga pake eSAF? Karena memang setiap produk itu kita kembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan konsumennya itu," ungkap Ahmad Muhibbuddin, Rabu (23/8/2023).
Pria dengan sapaan akrab Muhib itu bilang, pengembangan produk diawali riset sesuai kebutuhan konsumen.
"pengembangan sebuah produk itu diawali riset sesuai dengan kebutuhan konsumen sehingga kita bedakan masing2 motor sesuai dengan kebutuhan," jelas Muhib.
Sebagai informasi, Honda Vario 160 dibanderol Rp 26.639.000 - Rp 26.889.000 buat tipe CBS Active dan Grande, sementara Rp 29.513.000 untuk varian ABS.
Dengan dua tipe, Honda PCX 160 CBS dijual dengan harga Rp 32.670.000, dan ABS Rp 36.085.000.
Sementara itu, untuk Honda ADV 160 CBS dijual di angka Rp 36.200.000, dan Rp 39.400.000 buat tipe ABS.
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR