MOTOR Plus-online.com - Marak penggunaan pinjaman online untuk beli motor sampai modifikasi.
Apalagi pinjaman online atau pinjol, makin cepat untuk mencairkan dana sampai Rp 2 miliar/peminjam.
Ini membuat Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi beri himbauan soal pinjol.
"Ada unsur kehati-hatian dari konsumen atau masyarakat untuk melakukan meminjam secara online, kalau enggak perlu banget jangan minjem lah," kata Budi saat di acara Seminar Ekonomi Syariah di Jakarta Pusat, Rabu (23/8/2023).
Budi mengimbau para masyarakat, untuk mengetahui ketentuan saat memakai pinjol.
Apalagi sekarang ditemukan uang dari pinjol, dipakai bukan saat kondisi darurat.
Dari modifikasi motor, beli motor baru sampai ada yang buat uang saku saat touring.
Selain itu, Budi bilang pemerintah terus memberikan edukasi dan regulasi soal pinjol.
Dimulai dari menutup 11 ribu aplikasi pinjol, yang dianggap ilegal dan tidak terdaftar OJK.
"Makanya kami mengimbau kepada masyarakat untuk lebih teliti lebih bijaksana dalam menggunakan pinjaman online hati-hati," sebut Budi.
Baca Juga: Muka Sangar dan Galak, Ternyata Gaji Debt Collector Ilegal Tembus Puluhan Juta Rupiah
Lantas, usia mana yang banyak memakai pinjol, brother pasti bisa menebak generasi apa.
Pinjol banyak dipakai generasi Y dan generasi Z, dengan rentang umur 19-34 tahun.
Kebanyakan para bikers anak muda ini, memakai pinjol dari data financial technology (fintech) Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Enam puluh persen pinjaman, dipakai para Gen Y dan Z dan disorot banyak pihak.
Seperti diungkap Dimas Ardhinugraha, Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia.
Dimas bilang, marak pinjol dipengaruhi kemajuan teknologi yang berdampak pada perilaku manusia, termasuk urusan pengelolaan keuangan.
"Generasi terdahulu cenderung menghindari utang, bahkan untuk membeli aset besar seperti mobil," sebut Dimas
"Berbeda halnya dengan generasi yang lebih muda, seperti generasi X dan Z, yang tidak 'anti' berutang," katanya lagi.
Brother yang masih muda, pasti sadar ada tekanan untuk memuaskan keinginan gaya hidup.
Terutama saat menggunakan media sosial, dimana banyak kemewahan bisa terlihat dan mudah diakses.
Selalu ingat pepatah ya bro, jangan besar pasak daripada tiang.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR