MOTOR Plus-online.com - Makin parah saja pemain oli resmi ikutan dalam pembuatan pelumas palsu.
Gawat darurat produsen oli resmi dan pemain oli palsu bikin pelumas bareng diungkap Bareskrim Polri untuk otomotif.
Oli palsu penyebarannya juga makin tak terelakan dan jadi ancaman serius serius terhadap industri otomotif dan para konsumen.
Pelumas palsu dijual dengan harga tinggi setara oli asli berkualitas tinggi yang ditetapkan produsen oli resmi.
Adapun pengungkapan pelumas palsu yang ditengarai ada camur tangan pemain oli resmi terungkap.
Pada April 2023 polisi berhasil menangkap pelaku pemalsu pelumas di Tangerang, Banten.
Dalam pengungkapan tersebut diperkirakan pemalsu tersebut meraup omzet sebesar Rp 16,5 Miliar.
Pada Juni 2023, polisi kembali menangkap oknum pembuat pelumas palsu di daerah Sidoarjo, Jawa Timur.
Omzet yang pelaku raih sebesar Rp 20 Miliar per bulan dari tiga gudang.
Baca Juga: Berantas Oli Palsu, Pengepul Oli Bekas Diusulkan Wajib Punya Izin, Ini Kata Aspelindo
Baca Juga: Peredaran Oli Palsu Makin Gawat, Bareskrim Polri Ungkap Ada Produsen Oli Resmi Terlibat
Kasubdit I Dittipidter Bareskrim Polri Kombes Pol Indra Lutrianto Amstono menyebut adanya dugaan permainan orang dalam dalam maraknya pelumas palsu.
"Tentunya kami belum bisa memastikan adanya mafia atau tidak, dari kasus tersebut memang kami bicara dengan pengungkapan perkara yang telah kami ungkap itu berawal dari adanya laporan dan kemudian memang rupanya ada persengkongkolan antara berapa orang, baik itu perusahaan produsen resmi dengan para pemain oli palsu," kata Indra di Jakarta Selatan, Kamis (24/8/2023).
Menurut Indra, produsen oli asli dan palsu ini berkolaborasi sehingga itu berhasil di ungkap kemarin di Sidoarjo.
"Jadi ada produsen asli dengan para pemain oli palsu sehingga dia berkolaborasi untuk menciptakan yang palsu," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Bengkel Otomotif UMKM Indonesia (PBOIN), Hermas Efendi Prabowo menyampaikan, banyak masyarakat yang tertipu dengan pelumas palsu lantaran tergiur dengan harga yang lebih murah.
Apalagi kemasannya juga mirip dengan produk asli, sehingga sering diyakini pelumas atau oli yang dibeli memang asli.
Agar tidak menjadi korban pelumas palsu, Hermas mengingatkan kepada masyarakat untuk membeli pelumas di tempat resmi.
"Beli oli langsung dari toko resmi produk tersebut. Sekarang ini oli palsu yang beredar sudah menggunakan barcode buatan, yang saat di-scan akan merujuk kepada website bengkel palsu yang bisa mengecoh konsumen," tutupnya.
KOMENTAR