MOTOR Plus - online.com Saat ini lagi ramai sasis atau rangka eSAF bermasalah di motor-motor matic keluaran Honda.
Tapi mungkin banyak yang belum tahu kalau Honda juga pernah mengalami masalah sasis di ajang MotoGP.
Tentu masalah sasis yang dialami Honda di MotoGP bukan sasisnya mudah karatan dan keropos seperti motor-motor yang pakai sasis atau rangka eSAF.
Masalah sasis Honda di MotoGP ini dialami saat transisi MotoGP era 990 cc ke MotoGP 800 cc tahun 2007 lalu.
Sebagai juara dunia bertahan bersama Nicky Hayden dan wonderkid Dani Pedrosa di tim Repsol Honda saat itu Honda memperkenalkan Honda RC212V sebagai penerus Honda RC211V yang sukses besar.
Lineup Honda tim satelit juga tidak kalah seram, di Honda Gresini ada Marco Melandri dan Toni Elias.
Kemudian ada nama senior di Konica Minolta Honda yakni Shinya Nakano dan Carlos Checa di Honda LCR.
Honda yang sebelumnya sukses saat transisi 500 cc 2 tak ke 990 cc 4 tak tentu jadi unggulan.
Baca Juga: Marc Marquez Tidak Bisa Mengembangkan Motor Alasan Honda Akhirnya Rekrut Johann Zarco?
Tapi ternyata musim pertama Honda bersama Honda RC212V di kelas 800 cc diganggu masalah sasis.
Motor Honda terlihat sulit dikendalikan oleh para rider dan kalah jauh dari Ducati Desmosedici GP7 yang dikendarai Casey Stoner serta Yamaha YZR-M1 yang dikepalai Valentino Rossi.
Tapi tahun itu memang jadi milik Ducati karena Casey Stoner berhasil meraih sepuluh kemenangan dari 18 seri.
Honda sendiri terseok-seok bersama Yamaha untuk mengejar Stoner, pada pertengahan musim kepala tim HRC saat itu Sataru Horiike mengakui mereka melakukan kesalahan dalam mengembangkan motor.
Terutama pada area sasis dimana motor menjadi sangat sulit dikendalikan dan sering mengalami chatter.
Juara bertahan Nicky Hayden hanya bisa meraih tiga podium ketiga musim itu dan duduk di posisi tujuh klasemen.
Dani Pedorsa masih lebih baik, ia meraih dua kemenangan dan akhirnya finish di posisi runner-up.
Masalah sasis di Honda RC212V musim 2007 disinyalir Honda ingin motornya lebih gesit di tikungan, makanya mereka membuat sasis yang lebih rigid atau lebih kaku dari generasi sebelumnya.
Tapi kenyataannya sasis yang dihasilkan untuk Honda RC212V spek tahun 2007 terlalu kaku dan akhirnya banyak mengakibatkan getaran, efeknya rider gampang crash atau tersungkur.
"Masalah utama sasis ini adalah sangat sulit dikendalikan ketika masuk tikungan, selain itu getarannya sangat parah," ujar Marco Melandri yang saat itu membelah Honda Gresini.
Performa Melandri musim itu tergolong lumayan dengan catatan tiga podium, tapi karena tidak puas Melandri langsung gabung ke Ducati pada tahun 2008.
Nicky Hayden yang ada di tim Repsol Honda mengakui cukup banyak sasis yang diupdate oleh Honda selama musim 2007.
"Masalahnya adalah sasis ini terlalu kaku dan saya tidak suka itu, selain bergetar motor ini kurang dapat traksi," tegasnya.
Butuh waktu cukup lama bagi Honda untuk bisa tampil bagus bersama Honda RC212V ini.
Mulai dari merevisi wheelbase, mengganti suspensi dari Showa ke Ohlins sampai upgrade mesin.
Tapi memang pada awal era MotoGP 800 cc fundamental motor sudah bermasalah, tentunya butuh waktu bagi Honda bisa tampil bagus kembali.
Setelah kalah dari Ducati tahun 2007, Yamaha kemudian mendominasi MotoGP pada tahun 2008-2010 bersama duet Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
Barulah pada musim 2011 mereka bisa meraih gelar juara dunia lagi saat itu bersama Casey Stoner.
KOMENTAR