MOTOR Plus-online.com - Tim KNKT akan melakukan investigasi motor matic Honda yang punya rangka eSAF yang sudah dipakai konsumen.
Siap didatangi tim KNKT pemilik Honda Vario 160 dari Tasikmalaya unjuk rangka eSAF motornya yang diributkan di sosail media itu.
Pemilik yang bernama Dindin Rosidin tersebut mengirim foto kondisi rangka atau sasis Honda Vario miliknya kepada MOTOR Plus.
Dalam kirimannya dia menjelaskan kalau dari pengelasan memang ada bintik kuning yang diduga silicate oleh tim PT Astra Honda Motor.
"Namun di bagian lain bisa dilihat sendiri," jelas Dindin yang mantan mekanik Oric Motor Bandung tersebut.
Menurut Dindin posisi rumah dia jauh dari pantai dan cenderung sejuk karena berada di Tasik.
"Rumah 130 km dari laut," jelas Dindin yang tinggal di Kampung Pagerageung Kulon, Tasikmalaya.
Dindin juga menunjukkan kalau kilometer di Honda Vario miliknya baru mencapai 11 ribuan kilometer.
Adapun usia pakainya belum satu tahun karena yang tertera di pelat nomornya terlihat bulan September 2022.
Baca Juga: Tak Pakai Rangka eSAF, Motor Baru Honda Giorno + 125 Rilis, Jadi Basis Honda Stylo?
Baca Juga: Cek Harga Motor Bekas Rangka eSAF Buatan Honda Ada BeAT Sampai Vario 160 Ternyata Segini
Dindin juga bercerita ketika beli motor ini pakai nama saudaranya yang bernama Ferry Rizqi Gunawan.
Katanya posisi ketika dia beli motor Honda Vario 160 tersebut masih berada di Arab Saudi.
Dindin memang bekerja sebagai TKI di Arab dengan berkebun rumput untuk menyuplai penghijuan di real estate atau developer.
Tim investigasi khusus rangka eSAF sudah dibentuk
Seperti diketahui tim investasi rangka eSAF sudah dibentuk yang terdiri dari KNKT, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT AHM.
PLT Ketua Sub Komite LLAJ KNKT Ahmad Wildan di Jakarta, Senin (28/8/2023) mengatakan, pihaknya harus mengetahui apa kesalahan atau error yang menyebabkan kasus karat dan keroposnya rangka eSAF yang sampai viral itu.
Tujuannya agar penanggulangan yang diambil atas masalah tersebut tepat sasaran.
"Error itu kan ada 3 macam, ada error by design (masalah karena desain), error by maintenance (masalah karena perawatan), ada error by operation (masalah karena penggunaan)," jabarnya dilansir dari Gridoto.com.
"Tadi disampaikan AHM semua (proses manufaktur rangka eSAF) sesuai standar, tapi kan kami ingin cari fakta yang lainnya juga," tandas Wildan.
KOMENTAR