MOTOR Plus-online.com - Beberapa hari ini diributkan wacana penggantian bensin subsidi dengan RON lebih tinggi.
Harga Pertamax setelah menggantikan Pertalite demi tekan polusi simak penjelasan Kementrian ESDM bila disubsidi.
Seperti diketahui polusi di wilayah DKI Jakarta sangat tinggi dan diprediksi akibat pemakaian kendaraan BBM fosil.
Mengerucut lagi kendaraan BBM fosil oktan rendah seperti Pertalite yang menyumbang polusi cukup tinggi.
Akhirnya timbul wacana kalau BBM Pertalite digantin oleh Pertamax demi menekan polusi.
Jika Pertalite digantikan Pertamax harganya harus lebih terjangkau karena dapat subsidi dari pemerintah.
Salah satu alasan dari rencana pemerintah tersebut adalah demi mengurangi polusi udara yang belakangan kian parah.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan pembahasan secara internal mengenai hal itu telah dilakukan untuk kemudian dibawa dalam Rapat Terbatas Kabinet di Istana Negara, Jakarta, Senin(28/8).
Baca Juga: Waspada Pertamax Palsu Dicampur Bahan Kimia, Polisi Amankan 8 Ton Pertamax Oplosan di Lampung
Baca Juga: Geger Warna Pertamax Hijau Seperti Pertalite Pihak Pertamina Beri Penjelasan yang Sebenarnya
"Sedang dibahas ditunggu saja ya," katanya dilansir dari Tribunnews.com.
Alasan dipilihnya BBM Pertamax masuk dalam daftar pemberian subsidi kata Dadan lantaran pembuangan emisinya lebih sedikit.
Hal itu juga sebagai langkah dan upaya guna mengurangi polusi udara.
"Kan secara teknis makin tinggi angka oktan BBM, pembakarannya makin bagus. Kalau pembakaran makin bagus, emisi akan semakin sedikit. Jadi kita lagi lihat juga, apakah bisa dilakukan upaya untuk peningkatan angka oktan untuk bahan bakar," tuturnya.
Bagaimana penjelasan Kementrian ESDM menanggapi wacana Pertamax menggantikan Pertalite.
Dijelaskan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji.
Katanya tidak ada rencana pemerintah memberi subsidi pada BBM jenis Pertamax.
"Enggak ada," katanya ketika ditemui Tribunnews di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
Tutuka mengatakan, peningkatan penggunaan BBM Pertamax di kalangan masyarakat bisa dilakukan melalui pembatasan Pertalite.
Baca Juga: Begini Cara Oplos Pertalite Jadi Pertamax Ternyata Cukup Dicampur Bahan Tekstil yang Murah
Baca Juga: Gratis Pertamax dan Pertalite dalam Rangka HUT Kemerdekaan RI Cek di SPBU Mana dan untuk Siapa
Namun, saat ini belum ada pembatasan yang dilakukan pemerintah. Jadi, hanya sebatas imbauan untuk menggunakan Pertamax.
"Saat ini masih tidak bisa berikan aturan yang memaksa masyarakat. Imbauan yang bisa kita berikan," ujar Tutuka.
Adapun wacana subsidi pada Pertamax sudah lebih dulu dibantah Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Hal itu disampaikan Arifin usai rapat intern di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (28/8/2023).
"Engga ada pembahasan mengenai subsidi pertamax," kata Arifin.
Ia mengaku heran dengan munculnya wacana subsidi pertamax. Pasalnya tidak ada pembahasan sama sekali soal subsidi tersebut.
"Kan gak ada subsidi pertamax. kan udah dibilangin. Pertamax emang disubsidi? enggak kan," ucap Arifin.
"Engga ada wacana itu, yang karang karang siapa," katanya.
Dalam rapat terbatas kabinet di Istana Negara, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang tidak secara gamblang menyebut Pertamax bakal menjadi BBM bersubsidi.
Ia hanya meminta kementerian dan lembaga terkait untuk memfokuskan kinerja pada perbaikan kualitas udara di Jakarta.
"Pak presiden menegaskan untuk semua memfokuskan pada kegiatan penanganan pengendalian polusi udara ini karena ini menyangkut kesehatan," ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya usai rapat.
KOMENTAR