MOTOR Plus-online.com - Razia tilang uji emisi bikin para pemilik motor mendatangi bengkel untuk mengecek kadar emisi.
Sebelumnya MOTOR Plus mendapati Honda Supra X tahun 2004 yang kadar hidrokarbon (HC) dan karbon monoksida (CO) melebihi ambang batas.
Namun dengan mudah teknisi bengkel uji emisi Farama Consultant di Pondok Bambu, Jakarta Timur langsung menyetel karburator motor bebek itu.
Alhasil kadar HC dan CO turun dan motor dinyatakan lulus uji emisi.
Maklum saja, Honda Supra X tahun 2004 masih menggunakan karburator sebagai sistem penyaluran bensin ke ruang mesin.
Lalu bagaimana dengan motor injeksi yang saat ini banyak dipakai di jalan?
"Bisa dengan setting CO di bengkel luar," kata Imelda, admin dan teknisi Farama Consultant kepada MOTOR Plus-online, Senin (4/9/2023).
Beberapa motor injeksi Yamaha generasi pertama memang bisa setting kadar CO.
Baca Juga: Trik Honda Supra X 2004 Kadar CO dan HC Tinggi Bisa Lulus Uji Emisi, Ternyata Gampang
Diantaranya V-Ixion, Mio J dan NMAX generasi pertama.
Setting CO motor injeksi Yamaha dilakukan melalui alat diagnosa yang bernama Fuel Injection Diagnostic Tools atau disingkat FIDT.
Sekedar info, motor 4-tak produksi di bawah tahun 2010, CO maksimalnya ada di angka 5,5% dan HC maksimal di 2.400 ppm.
Sementara motor 4-tak di atas tahun 2010, CO maksimalnya di angka 4,5% dan HC maksimal di 2.200 ppm.
"Nanti setting CO di luar, kemudian balik lagi ke sini buat uji emisi," sambungnya.
CV Farama Consultant memberi garansi selama satu bulan untuk motor yang gagal uji emisi.
"Misal tes pertama enggak lulus bisa bayar dulu, kemudian servis di (bengkel) luar, lalu balik lagi untuk uji emisi kedua enggak bayar," lanjut Imelda.
"Atau yang pertama gagal enggak usah bayar, servis dulu, nanti uji kembali baru bayar," pungkasnya.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR