MOTOR Plus-online.com - Sebagai syarat wajib bisa dipakai di jelan semua kendaraan harus berpolutan rendah.
Hanya ditetes minyak kayu putih motor atau mobil bisa lulus uji emisi akan diterapkan secara nasional semua wilayah.
Seperti diketahui akan diterapkan uji emisi secara nasional untuk semua kendaraan yang menggunakan bensin atau solar.
Sertifikat uji emisi akan dipakai sebagai syarat dalam memperpanjang atau bayar pajak kendaraan.
Untuk itu pemilik kendaraan harus kreatif agar lulus emisi gas buang agar pajak kendaraan bisa dibayar.
Ada pemikiran mencampur minyak kayu putih dengan bansin aga bisa lulus uji emisi.
Pasalnya, minyak kayu putih salah satu bahan dasar yang digunakan untuk pembuatan aditif bensin.
"Yang termasuk ke dalam minyak atsiri seperti minyak kayu putih, cajuput dan clove oil atau minyak cengkeh bisa buat campuran BBM," ucap Febri Aldino, Owner Insuma Fuel Rebuilder, Produsen zat bioaditif BBM kepada GridOto.
Menurut Febri, dalam minyak cengkeh dan minyak kayu putih terdapat senyawa eugenol yang bisa membantu proses pembakaran.
Baca Juga: Hore Polda Metro Jaya Resmi Batalkan Tilang Uji Emisi, Duit Rp 250 Ribu di Dompet Aman
Baca Juga: Bikers Pasti Senang, Polisi Kini Bilang Motor Tidak Lolos Uji Emisi Tidak Bakal Kena Tilang
"Kandungan eugenol berperan untuk memperkaya kandungan oksigen dalam bahan bakar," jelas Febri.
"Bertambahnya kandungan atom oksigen ini akan berperan untuk mengoksidasi jelaga dan gas karbon monoksida di dalam ruang bakar. Efeknya proses pembakaran akan menjadi lebih baik atau lebih sempurna," tambahnya saat dihubungi melalui pesan singkat pada Senin (11/09/2023).
Penggunaan senyawa eugenol yang terdapat minyak kayu putih maupun minyak cengkeh dan dampaknya ke emisi gas buang motor sudah pernah diteliti oleh mahasiswa jurusan teknik mesin, Universitas Brawijaya.
Dalam penelitiannya, Arin Wahyuni Arianto melihat pengaruh penambahan bioaditif eugenol di bahan bakar terhadap gas buang hasil pembakaran.
Arin Wahyuni Arianto mencoba menambahkan bioaditif eugenol ke N-heptana (bahan baku bahan bakar atau bensin) mulai dari 1% , 3%, 5%, 7%, 30%, 50% hingga 80% dan melihat efeknya terhadap gas buang hasil pembakaran melalui alat Gas Chromatography.
"Hasil penilitian menunjukan bahwa semakin tinggi presentase eugenol pada campuran bahan bakar N-Heptana, menyebabkan turunnya konsentrasi gas karbon monoksida (CO) dan meningkatkan konsentrasi gas C02," jelas Arin Wahyuni Arianto dalam abstrak penelitiannya yang diujikan pada tahun 2021 ini.
Seperti kita tahu, gas karbon monoksida merupakan salah satu senyawa di emisi gas buang motor yang berbahaya dan ditentukan ambang batasnya oleh pemerintah.
Makanya, turunnya konsentrasi gas karbon monoksida (CO) bisa membantu untuk meloloskan kendaraan saat uji emisi.
Oya, kandungan eugenol yang bisa dijadikan zat aditif bensin enggak bisa ditemukan pada sembarang minyak kayu putih atau minyak sereh.
"Kalau mau pakai clove oil (minyak cengkeh) atau minyak kayu putih langsung juga bisa," sahut Febri lagi.
"Tapi enggak bisa sembarangan, mesti pakai minyak cengkeh atau minyak kayu putih yang grade A dan harganya mahal," tutupnya.
Ada yang mau coba turunkan emisi gas buang dengan campuran minyak kayu putih?
KOMENTAR