MOTOR Plus-online.com - Makin meluas civitas akademika perguruan tinggi sudah turun tangan ke lapangan menanggapi sasis motor matic.
Rungkad demo rangka eSAF oleh mahasiswa sasarannya malah Yamaha bukannya di Honda simak kenapa bisa terjadi begitu.
Beberapa waktu ke belakang rangka eSAF buatan pabrikan Honda jadi sorotan masyarakat dan jadi isu nasional.
Adapun rangka eSAF tersebut dipakai di motor matic buatan Honda seperti Genio, BeAT dan Vario 160.
Lantas mahasiswa yang biasanya demo politik ikutan turun lapangan memprotes kondisi rangka motor zaman sekarang yang jadi sorotan.
Namun pasti banyak yang bertanya kok yang awalnya ramai jadi sorotan yaitu rangka eSAF namun tempat demonya di pabrik Yamaha.
Adapun demo tersebut digelar oleh kelompok yang menamakan diri Mahasiswa Lintas Nusantara.
Surat atau selebaran izin demo rangka eSAF tersebut ditujukan kepada Kapolres Jakarta Timur.
Di mana tempat demo tersebut di pabrik Yamaha Motor Manufacturing di Jl. Dr.. KRT Radjiman Widyiodiningrat No. 23 Cakung Jakarta Timur.
Baca Juga: Begini Komentar Brad Binder Usai Jajal 3 Rangka di Motor MotoGP KTM Baru di Tes Misano
Baca Juga: Bikin Ngakak Lihat Cara Pedagang Jual Yamaha NMAX Pakai Bawa-bawa Rangka eSAF
Lantas kenapa tempat demo tersebut digelar di pabrik Yamaha, bukannya di Honda yang santer jadi sorotan.
Dalam surat izin tersebut dijelaskan bahwa kasus rangka yang ditakuti masyarakat tersebut tak hanya terjadi di Honda namun juga di motor Yamaha.
Di surat tersebut juga dijelaskan akso demo akan digelar hari ini Kamis 14 September 2023 jam 12.30 WIB.
Terdapat tiga tuntutan utama yang dijukan mahasiswa dalam demo tersebut yaitu
Pertama, pihak terkait agar memberikan sanksi tegas kepada produsen motor yang membuat rangka membahayakan masyarakat.
Kedua, stop menggunakan produk dengan rangka yang membahayakan masyarakat.
Ketiga, agar mencabut izin produksi pabrikan motor yang membahayakan masyarakat umum.
Sampai berita ini ditayangkan Saif Bahri, Presidium Mahasiswa Lintas Nusantara tidak bisa dihubungi tim redaksi MOTOR Plus.
KOMENTAR