MOTOR Plus - online.com Perhelatan MotoGP India yang baru saja digelar pada Jumat-Minggu (22-24/9) lalu ternyata ada satu pendemo yang mengkritik perhelatan ini.
Satu orang pria berhelm melakukan aksi demo di depan Sirkuit Internasional Buddh karena dianggap event ini tidak mendidik.
Pria bernama asli Raghavendra Kumar dan memiliki akun instagram 'Helmet Man of India' ini mengkritik kalau event MotoGP India berbahaya bagi anak-anak muda.
Menurutnya anak-anak muda India bakal termotivasi untuk kebut-kebutan dan banyak mengakibatkan kecelakaan dan merenggut nyawa.
"India menjadi negara terbaru untuk menggelar MotoGP, apa yang kita dapat? Apa kita dapat keuntungan," ungkap Kumar dikutip dari indiatimes.com
"Balapan dengan kecepatan tinggi ini berlangsung di negara yang tingkat kecelakaannya tinggi, sangat tidak bagus," tegasnya.
"Event seperti ini bisa membuat anak-anak muda lebih terpacu untuk kebut-kebutan," yakinnya.
Kumar sendiri memberikan data kalau India menjadi salah satu dari 10 negara paling banyak memakan korban jiaw dari kecelakaan motor.
Baca Juga: Kalau Tidak Jatuh di MotoGP India Marc Marquez Sesumbar Honda Bisa Naik Podium
Lihat postingan ini di Instagram
Kumar sendiri menjadi aktivis jalan raya sejak kehilangan teman baiknya pada 2014 karena kecelakaan motor.
Kemudian ia menjadi aktivis keselamatan berkendara di India.
Makanya ia cukup vokal dalam menolak adanya perhelatan MotoGP India ini.
Dalam menjadi aktivis ia tidak hanya melakukan demo saja seperti yang ia lakukan kemarin.
Tapi selama ini ia sudah membagikan 56.000 helm secara gratis untuk para pengendara motor.
Ia mengungkapakan di akun instagramnya kalau setiap harinya 500 orang meninggal dunia di India akibat kecelakaan.
Sebagai informasi MotoGP India baru saja digelar untuk pertama kalinya di Sirkuit Internasional Buddh.
Pembalap asal Italia, Marco Bezzecchi keluar sebagai pemenang pertama di MotoGP India.
Ia mengungguli Jorge Martin dan Fabio Quartararo di MotoGP India.
Source | : | indiatimes.com |
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR