Ahli Cuaca Jelaskan Panasnya Suhu Jakarta Bukan Karena Banyak Pemotor

Didit Abdillah - Jumat, 29 September 2023 | 11:12 WIB
Kompas.com
Ilustrasi polusi udara Jakarta akibat banyaknya pemotor? Ahli cuaca menjelaskan penyebabnya.

MOTOR Plus-online.com - Sangat terasa kalau suhu udara di Jakarta dan kota-kota sekitarnya memang semakin panas. 

Banyak yang berpendapat salah satunya karena semakin banyak pengguna motor di Jakarta yang menjadi pemicu tingginya suhu udara

Pendapat itu tak sepenuhnya benar, tapi ahli menjelaskan kalau suhu udara sangat tinggi juga karena faktor cuaca

Dilansir dari Kompas.com, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, pada bulan September ini posisi semu matahari berada tepat di atas khatulistiwa sehingga sinar matahari terasa lebih terik.

Belum lagi, tingkat pertumbuhan awan yang memang minim turut memicu optimalnya panas sinar matahari.

Hal itu pada akhirnya membuat radiasi matahari masuk tanpa adanya halangan.

"Seperti diketahui bahwa pertumbuhan awan dapat menghalangi sinar matahari langsung ke permukaan bumi," jelas Guswanto.

Disebutkan, suhu udara maksimum di Jakarta pada 10 hari terakhir terpantau mencapai 35-37 derajat Celcius.

Guswanto menjelaskan bahwa El Nino atau pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normal yang terjadi saat ini menyebabkan musim hujan datang terlambat.

Baca Juga: Motor akan Kena Ganjil Genap Kapan Dimulai Diungkapkan Kapolri untuk Mengurangi Polusi

Menurutnya, sebagian wilayah Indonesia bagian selatan saat ini masih menghadapi musim kemarau, dan hal ini berpotensi berlanjut hingga beberapa bulan ke depan.

Sementara itu, wilayah Indonesia bagian utara, yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Barat sudah memasuki musim hujan.

Berdasarkan prediksi BMKG, sebagian wilayah Sumatera lainnya dan juga sebagian Pulau Jawa dan Kalimantan akan menghadapi musim hujan bulan Oktober depan.

Sementara itu, musim hujan di Jakarta dan sebagian besar wilayah Jawa akan terjadi November.

Baca Juga: Ada yang Yakin Tilang Uji Emisi Motor Efektif, Ternyata Ini Penggantinya

Source : Kompas.com
Penulis : Didit Abdillah
Editor : Joni Lono Mulia


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular