MOTOR Plus - online.com Belakangan ramai motor matic dinilai berbahaya dan dilarang untuk melintasi jalur pegunungan.
Beberapa daerah yang dinilai berbahaya untuk melintas bagi para pengguna motor matic contohnya adalah jalur Bawang-Dieng, Jawa Tengah.
Motor matic dinilai berbahaya untuk jalur pegunungan, terutama saat melintasi jalur turunan tajam.
Hal tersebut pernah diungkapkan oleh Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) Pusat Djoko Setijowarno.
Djoko menegaskan kalau turunan tajam di jalur pegunungan cukup banyak tersebar di Pulau Jawa.
Pada tahun 2022 lalu contohnya ia pernah menyebutkan dari hasil survey KNKT dimana banyak kecelakaan sepeda motor pada ruas jalan Bandungsari – Salem (Gunung Lio).
"Total ada 13 orang meninggal dan 95 persen menggunakan motor matic," ucap Djoko melalui keterangan tertulisnya saat itu.
Djoko mengungkapkan motor matic yang dinilai tidak memiliki engine brake optimal.
Baca Juga: Motor Matic Dilarang Lewat di Jalur Bawang-Dieng, Polres Batang Minta Pemda Pasang Guard Rail
"Terutama dalam mengurangi kecepatan saat kendaraan melintasi turunan panjang," tambahnya.
"Fenomena kecelakaan pada jalan menurun tajam tersebut yang terjadi pada ruas jalan Bandungsari – Salem (Gunung Lio) Bumiayu, juga terjadi di beberapa tempat lainnya," kata Djoko.
Ia juga menyebutkan beberapa daerah pegunungan lain di Pulau Jawa yang rawan bagi para pengguna motor matic.
Contohnya ada di Jawa Timur, yakni di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Probolinggo; Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Ijen, Banyuwangi; Pendakian Gunung Buthak, Malang; dan Taman Wisata B-29, Lumajang.
“Di beberapa tempat tersebut sebenarnya pemerintah daerah setempat telah memasang spanduk berisi larangan menaiki gunung menggunakan motor matik," tutur Djoko.
Namun, ucap Djoko, pemasangan spanduk tersebut mendapat protes dari masyarakat yang menginginkan bepergian naik turun gunung menggunakan motor matik.
"Sehingga spanduk peringatan tersebut akhirnya terpaksa diturunkan," ucap Djoko.
Untuk meminimalisir kejadian yang sama terulang lagi, menurut Djoko, langkah-langkah yang bisa diambil antara lain perlu diadakannya sosialisasi terkait penggunaan motor matic oleh kementerian terkait.
"Dan untuk pabrikan industri sepeda motor selain memberikan buku manual pemeliharaan kendaraan juga diterbitkan buku panduan keselamatan berkendara," kata Djoko.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul MTI: Motor Matik Berpotensi Kecelakaan di Turunan Curam,
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR