Namun, Berlian menegaskan hal itu berlaku bagi orang sehat atau orang tanpa kondisi penyakit tertentu.
Berlian mengatakan, pada sebuah studi pada 2017 disebutkan, mandi air es ternyata tidak ada bedanya dengan mandi air dengan suhu normal dalam hal manfaat.
Meski begitu, efek yang terjadi pada setiap orang akan berbeda-beda.
Beberapa orang akan merasakan rasa pegal atau nyeri setelah mandi air es, terlebih bagi orang-orang yang tidak terbiasa mandi air es.
"Biasanya untuk orang yang tidak terbiasa mandi air es dan tiba-tiba langsung mandi es, dapat menyebabkan beberapa efek samping seperti rasa kesemutan dan justru membuat sensasi seperti linu atau nyeri," ujarnya.
Hal ini disebabkan karena ruang-ruang sendi yang mengerut.
Berlian juga menampik anggapan yang mengatakan mandi air es dapat membuat pembuluh darah pecah.
"Pembuluh darah justru mengerut dan tidak pecah," tandasnya.
Namun demikian, orang yang tidak terbiasa mandi es, justru tidak akan mendapatkan manfaat yang seharusnya dari mandi es tersebut.
"Jadi sensasi yang dirasakan justru tidak enak, jadi kesemutan,"
"Ini karena suhu tubuh turun dan menyebabkan tubuh menggigil,"
"Namun, hal tersebut tidak akan membuat pembuluh darah rusak atau pecah," ujar Berlian.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prakiraan Cuaca Saat Balapan MotoGP Mandalika 13-15 Oktober" dan "Bolehkah Mandi Air Es Saat Suhu Panas? Ini Kata Dokter"
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR