MOTOR Plus-online.com - Sosok Mbak Rara mendadak tenar di balap MotoGP Mandalika 2022.
Perempuan yang berprofesi sebagai pawang hujan ini menjadi sorotan dunia.
Bahkan para pembalap MotoGP dan pihak Dorna dibuat bingung.
Hujan deras disertai petir membuat balap MotoGP Mandalika 2022 ditunda.
Mendadak muncul Mbak Rara yang berkeliling sirkuit dengan membawa mangkuk atau baskom kecil lalu mengadakan ritual.
Tidak disangka, beberapa menit kemudian guyuran hujan lebat mendadak reda dan balap MotoGP Mandalika 2022 bisa dilanjut.
Dibalik cerita Mbak Rara bisa menghentikan hujan, ternyata dirinya sempat diusir security.
Dikutip dari Kompas.com, fenomena ini memang jadi hiburan menarik pada MotoGP Indonesia 2022.
Bahkan sampai sekarang, peristiwa itu masih dikenang oleh para fans.
Baca Juga: Gara-gara Jack Miller Panggul Galon di Sirkuit Mandalika, Saham Merek Air Minum Ini Mendadak Naik
Baca Juga: Pawang Hujan Mbak Rara Tak Akan Beraksi di MotoGP Mandalika 2023, Pede Bakal Cerah?
Satu hal menarik, Rara bisa masuk Pit Lane dan lintasan yang merupakan area paling sakral di sirkuit, yang hanya bisa dimasuki oleh tim, pebalap dan orang-orang dengan akses prioritas.
Saat ditemui wartawan di Jakarta pada Selasa (10/10/2023), Rara mengatakan, kehadirannya di Pit Lane dan lintasan saat MotoGP Indonesia tahun lalu sudah mendapat izin khusus dari Dorna.
Rara menjelaskan, saat dirinya menaruh dupa di sekitar Pit Lane, ia ditegur salah satu petugas keamanan di Sirkuit Mandalika.
“Takutnya nanti malah kebakaran. Saya cuma ngomong sama security Dorna, mister nanti kalau saya enggak menaruh dupa nanti bakal hujan. Terus mereka bilang, ‘are you crazy?’. Saya bilang, I’m not crazy,” ujar Rara di Jakarta (10/10/2023).
Lihat postingan ini di Instagram
“Security Dorna ada dua, yang satu percaya, satu lagi enggak. Terus bilang gini, pokoknya intinya saya percaya kamu soalnya saya suka spiritual dan alam semesta. Tapi kamu tidak punya ID Card,” kata dia.
Menurutnya, ID Card yang ia miliki merupakan pemberian ITDC (Indonesia Tourism Develoment Corporation) dengan akses terbatas.
“Akhirnya saya cuma bilang, nanti kalau ternyata hujan, atau ternyata ada petir besar, saya usahakan petirnya tidak di daerah sini, nanti di daerah selatan. Terus saya bilang, nanti kontak Mr Priandhi Satria, or Mr Erick Thohir, kan saya perlihatkan fotoku dengan Pak Erick Thohir,” kata Rara.
“Terus saya keluar, enggak lama kemudian petir. Akhirnya saya dicari. Waktu saya dicari itu, saya jawab, aku harus jalan lewat Pit Lane. Aku bilang, nanti saya doa dan meditasi, mungkin 10-15 menit. Jadi saya doa, hujan besar berhenti, terus berubah gerimis,” ujarnya.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR