Terjawab Kenapa Emisi Kendaraan Listrik Lebih Besar Dibanding Bensin Simak Penjelasan Kemenperin

Aong - Sabtu, 14 Oktober 2023 | 16:17 WIB
BMW Motorrad
Motor listrik lebih besar emisinya jika sumber listriknya masih dari BBM

MOTOR Plus-online.com - Banyak yang bilang polusi motor atau mobil listrik lebih kecil ternyata tidak semuanya benar.

Terjawab dari mana emisi kendaraan listrik lebih besat dibanding besin simak penjelasan ahli agar paham.

Seperti dijelaskan Kementerian Perindustrian, tingkat emisi yang dihasilkan kendaraan listrik masih jadi masalah.

Walau pemakaian kendaraan listrik bisa menekan emisi hingga 100 persen, tapi proses produksi listriknya masih pakai mineral hasil tambang.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berharap, produsen harus berusaha agar emisi Gas Rumah Kaca (ERK) bisa ditekan.

"Emisi kendaraan listrik akan jauh lebih rendah jika energi listrik yang digunakan untuk proses produksi dan saat mengisi baterai berasal dari energi bersih yang ramah lingkungan," katanya, Jumat (13/10/2023).

"Sehingga, dekarbonisasi sektor kelistrikan dapat membantu mengurangi penggunaan fase emisi pada kendaraan listrik berbasis baterai BEV (battey electric vehicle/BEV) ," lanjut Agus.

Lebih jauh, klaim tersebut diperoleh dari studi Polestar dan Rivian tahun 2021 di Eropa, Amerika Utara dan Asia Pasifik yang dilaporkan Polestar and Rivian Pathway Report (2023).

Pada laporan itu disebutkan jika selama siklus hidupnya, emisi yang dihasilkan EV sangat rendah dibanding kendaraan berbahan bakar fosil.

Baca Juga: Inspirasi Modifikasi Motor Listrik, UBCO 2X2 Hunt Edition Gaya Motocamping Untuk Pemburu

Baca Juga: Wah, Menteri Perindustrian Bilang Emisi Motor Bensin Lebih Rendah Dibanding Motor Listrik

Data tersebut menjelaskan kalau emisi dari BEV hanya 39 tonnes of carbon dioxide equivalent (tCO2e).

"Meski begitu, saat ini telah berkembang inovasi dan perbaikan dalam rantai pasok baterai dan teknologi pengemasan untuk mengurangi dampak tersebut," kata dia.

Pada sisi pemakaian, kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi gas buang karena menggunakan motor listrik dan baterai sebagai penggeraknya.

Sedangkan kendaraan konvensional menghasilkan emisi langsung dari proses pembakaran BBM tergantung jenis dan kualitas bahan bakar yang digunakan.

Emisi yang dihasilkan oleh BEV saat periode pemeliharaan kendaraan listrik pun dikatakan lebih rendah karena konsumsi energinya lebih sedikit.

Sementara kendaraan listrik hybrid dan kendaraan konvensional melibatkan penggunaan material dan energi yang lebih besar, serta penggantian suku cadang yang lebih banyak.

Ketika masa pakai berakhir, atau di tahap deponi dan daur ulang, kedua jenis kendaraan akan menghasilkan limbah.

Kendaraan listrik hybrid dan konvensional menghasilkan limbah dari oli mesin dan komponen lainnya.

Bukan hanya itu, baterai bekas kendaraan listrik BEV juga dapat didaur ulang atau dijadikan energi penyimpanan sekunder.

Penting untuk dicatat bahwa dampak emisi selama siklus hidup kendaraan sangat dipengaruhi oleh sumber energi listrik yang digunakan.

Secara keseluruhan, sektor industri nasional mengeluarkan 15-20 persen dari total emisi Gas Rumah Kaca (GRK) nasional.

Dilihat dari sumber emisinya, 60 persen emisi berasal dari penggunaan energi, 25 persen lainnya dari limbah industri dan 15 persen berasal dari Industrial Process and Product Use (IPPU).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Penjelasan Mengapa Mobil Listrik Masih Dicap Penghasil Emisi.

Penulis : Aong
Editor : Aong


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular