MOTOR Plus-online.com - MotoGP Mandalika menjadi perhatian karena suhu yang tinggi, termasuk aspal Mandalika yang sangat ganas makan ban.
Suhu MotoGP Mandalika berada di angka 34 derjat celcius untuk suhu udara.
Sementara suhu aspal bisa mencapai 70 derajat celcius saat puncaknya.
Aspal Mandalika yang ganas dan mendidih ini tentu berefek pada ban yang cepat habis.
Contoh di kelas Moto2 yang pakai ban Dunlop, terlihat para pembalap kesulitan menjaga ban motornya sampai balapan selesai.
Seperti diunggah oleh Hector Faubel eks-rider kelas 250 cc pada tahun 2000-an ia mengunggah kondisi ban Moto2 yang digunakan oleh Fermin Aldeguer.
Terlihat dinding ban Moto2 yang mengelupas layaknya kerupuk terutama di bagian ban belakang.
Bagian ban yang mengelupas ini banyak terdapat di bagian kanan karena Sirkuit Mandalika dominan tikungan kanan.
Baca Juga: Alasan Jatuh Terus di MotoGP Mandalika Sejak 2022, Marc Marquez: 'Motornya Jatuh Sendiri!'
Así termino el neumático trasero de @Aldeguer54 ???????? ???? pic.twitter.com/6iCIyNEMdj
— Héctor Faubel (@HectorFaubel) October 15, 2023
Untuk kelas MotoGP bahkan sebelumnya Michelin merekomendasikan untuk tidak menggunakan ban soft.
Terutama untuk bagian belakang.
Tapi namanya juga kelas MotoGP, masih banyak pembalap yang bandel pakai ban soft.
Mayoritas pembalap MotoGP menggunakan ban soft di bagian depan, seperti Jorge Martin, Marc Marquez, Joan Mir.
Bahkan Aleix Espargaro berjudi dengan pakai ban soft untuk depan dan belakang.
Efeknya tentu bisa ditebak, Jorge Martin, Marc Marquez dan Joan Mir semuanya terjatuh.
Sementara Aleix Espargaro posisinya melorot dari start posisi tiga finish di posisi 10.
Pecco Bagnaia yang main aman dengan pakai ban hard-medium hasilnya bisa finish setelah start dari posisi 13.
Aleix Espargaro mengungkapkan ia terkejut dengan habisnya ban yang dirasa terlalu cepat.
"Saya tidak menyangka secepat itu bakal habis, sisa balapan saya hanya berusaha untuk finish,"ujarnya.
Sirkuit Mandalika sendiri diaspal ulang pada Juli 2022 lalu.
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR