MOTOR Plus-online.com - Biker atau pengendara motor akan dikenai peraturan baru jika melintas di jalanan.
Gara-gara Kapolri usul aturan baru tukang pelat nomor pinggir jalan akan banyak duit disukai pemotor yang nakal.
Adapun usulan baru dari Kapolri tersebut mengenai ganjil genap untuk pemotor yang masuk DKI Jakarta.
Ganjil genap bagi pemotor dalam rangka menekan emisi gas buang yang begitu pekat di wilayah Jakarta.
Saat ini Korlantas Polri tengah melakukan evaluasi, tentang kendala-kendala yang menghambat ganjil genap motor.
Satu poin kendala yang diprediksi terjadi adalah peningkatan pengendara motor yang menggunakan pelat nomor palsu.
Jika terjadi begitu, tukang pelat nomor pinggir jalan jadi banyak duit gara-gara banyak yang order TNKB palsu.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Jhoni Eka Putra menjelaskan, situasi semacam ini merupakan satu dari sekian banyak kendala yag berpotensi terjadi.
"Enggak menutup kemungkinan setelah mereka (pengendara) sudah tahu soal aturan gage, mereka bisa melakukan pemalsuan pelat," ucapnya saat dihubungi (17/10/23) dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Jalur Puncak Mulai Berlaku Ganji Genap Juga Untuk Motor yang Melintas
Baca Juga: Wacana Motor Kena Ganjil Genap, Kepala Dishub DKI Sebut Perlu Kajian Lengkap
Kendala semacam ini tentu harus dihindari, karena selain bisa menghambat jalannya aturan yang baru berlaku, juga bisa memuculkan permasalahan baru dan menambah persoalan.
"Niatnya kami (Polisi) membuat aturan supaya masyarakat tertib, tapi malah bisa-bisa ada kendala baru," ucap Eka.
Pada kesempatan terpisah, Kaur Administrasi Dakgar Ditgakkum Korlantas Polri, Kompol Mukmin Timoro menjelaskan, pengguna pelat palsu pasti akan ditindak oleh Polisi
Penindakan tersebut dilakukan menggunakan bantuan kamera ETLE, yang sudah dibekali teknologi AI dan bisa dengan cepat mengidentifikasi pelat-pelat tanpa keterangan.
Jika kamera ETLE menjumpai data pelat nomor kendaraan yang tidak teridentifikasi, hal ini dianggap sebuah anomali dan langsung diselidiki.
"Misalnya (pengendara) sudah dua kali melintas di tempat yang sama, tapi data kendaraannya tidak ada, itu langsung diproses," jelasnya disitat Kompas.com.
"Nanti akan ada anggota yang berjaga di lokasi," ucapnya, (15/10/23).
KOMENTAR