MOTOR Plus-online.com - Harga motor listrik di Indonesia dengan Malaysia selisihnya besar.
Banyak yang bilang, kalau harga motor listrik di Indonesia dianggap kemahalan.
Padahal kalau melihat pasaran, sekarang banyak motor listrik dengan harga terjangkau.
Ambil contoh Yadea yang dijual PT Indomobil Emotor dengan produk E8S Pro serta T9, yang harga OTR-nya mulai Rp 21,5 juta.
Bagaimana dengan negara tetangga, seperti Malaysia yang juga mulai kebanjiran motor listrik.
Baru-baru ini Yadea meluncurkan E8S Pro di Malaysia, yang modelnya mirip seperti yang dijual di Indonesia.
Yadea E8S Pro pakai baterai graphene 72 volt, dengan kapasitas 38 Ah.
Baterai ini dilengkapi teknologi TTFAR, biar lebih irit daya dan awet.
Motor listriknya bertenaga 2 kW, dan torsinya terdengar tidak masuk akal, 140 Nm alias setara mobil tuh.
Biar tidak liar, kontroler Yadea E8S Pro dilengkapi 2 riding mode, yaitu Eco dan Sport.
Baca Juga: Untung Banget Beli Motor Listrik Yadea T9 di Toko Online Potongan Harga Sampai Rp 13 Jutaan
Kecepatannya bisa tembus 60 km/jam, dengan jarak tempuh mencapai 100 km.
Pengeremannya cakram depan-belakang, dan uniknya sokbreker belakangnya ganda kiri-kanan.
Jarang buat matic ukuran segini, yang dimensinya mirip Honda BeAT atau Yamaha Gear 125.
Bagasinya gede 32 liter sehingga muat helm full face, lalu dek tengahnya lega, pas buat bawa dua galon.
Untuk harga, Yadea E8S Pro di Malaysia dijual 5.999 Ringgit, atau setara Rp 19.975.700.
Sedangkan di Indonesia, Yadea E8S Pro dijual dengan harga OTR Rp 23,9 juta, lumayan ya selisihnya.
Namun harus diingat, harga Yadea E8S Pro di Malaysia itu belum dengan pajak dan asuransi.
Belum lagi Yadea E8S Pro di Indonesia dapat subsidi Rp 7 juta, membuat harganya drop jadi Rp 16,9 juta.
Di Malaysia juga ada subsidi serupa, bernama Electric Motorcycle Incentive Scheme sebesar Rp 2.400 Ringgit.
Subsidi setara Rp 8 juta, baru bisa dinikmati warga Malaysia tahun 2024, jadi sekarang harga motor listrik masih lebih murah di Indonesia.
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR