Lalu, mereka mengancam korban supaya memberikan uang, rokok, hingga mengambil motor.
"Pelaku kejahatan itu tergolong cukup sadis karena mereka tidak segan-segan akan melukai para korbannya apabila mereka melakukan perlawanan," tutur Kombes M Syahduddi.
Iamembeberkan bahwa Toto berperan sebagai kapten yang menyediakan sejata, sekaligus eksekutor dalam komplotannya.
Tersangka lain bernama Asep juga berperan membawa golok serta menodongkan senjata tajam kepada para korbannya.
Lalu, Rosid dan Mahfud berperan sebagai pengemudi atau joki motor hasil curian.
Sementara itu, orang yang menjadi penadah motor curian diperankan oleh Nursaad.
"Dan yang terakhir adalah pelaku atas nama KW alias Krisna, warga kecamatan Pacajaya, Kabupaten Mesuji, Lampung. Yang bersangkutan berperan sebagai orang yang menjual senjata api ke pelaku atas nama Toto," urai Syahduddi.
Baca Juga: Maling Motor di Jakarta Nyerah Gara-gara Fitur Ini, Motor Curian Sampai Harus Dijual Kiloan
Dia menyampaikan, polisi menembak kaki Toto, karena melawan ketika hendak ditangkap.
"Ketika Toto kami sergap, yang bersangkutan melakukan perlawanan karena dia masih membawa senjata api, dan melakukan upaya penembakan terhadap petugas," jelas Kombes M Syahduddi.
Editor | : | Ahmad Ridho |