MOTOR Plus - online.com Suzuki Thunder 125 belakangan ini tengah jadi perbincangan terutama ketika mengisi bensin di SPBU.
Suzuki Thunder ini jadi motor andalan para pengisi bensin eceran karena kapasitas tangki bawaan yang besar.
Kapasitas tangki Suzuki Thunder 125 bisa mencapai 15 liter, berarti untuk isi full butuh uang Rp 150 ribu untuk isi Pertalite sampai full.
Sementara rata-rata bensin Pertalite eceran dijual Rp 12 ribu per liternya.
Kalau Rp 12 ribu dikali 15 liter berarti Rp 180 ribu alias untuk Rp 30 ribu dari Suzuki Thunder.
Makanya banyak juga para pemilik Suzuki Thunder ini melakukan modifikasi tangki dengan kapasitas lebih besar.
Kalau kalian cari di marketplace, cukup mudah mencari tangki modifikasi untuk Suzuki Thunder 125 ini.
Kapasitasnya mulai 20-35 liter atau lebih dari dua kali lipatnya.
Harganya pun bisa dibilang cukup terjangkau.
Rata-rata tangki custom ini dijual mulai Rp 600 ribuan saja.
Tapi tentu tidak jarang tangki Suzuki Thunder yang sudah dimodifikasi ini bisa membahayakan.
Cukup sering terdengar kasus terbakarnya Suzuki Thunder di SPBU saat isi Pertalite.
Contohnya pada bulan Januari lalu Suzuki Thunder 125 meledak dan terbakar saat isi Pertalite di Lubuklinggau.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Lalu Suzuki Thunder 125 juga pernah meledak dan terbakar di daerah Bojonegoro pada 2019 lalu.
Setelah diselidiki Suzuki Thunder 125 ini terbakar karena percikan api dari busi.
Lalu menyambar bensin yang bocor dari tangki usai mengisi BBM jenis Pertalite.
Tangki modifikasi ini memang tidak semuanya kualitasnya bagus, kalau bocor bisa terkena api dari busi sehingga mengakibatkan motor meledak dan terbakar.
Sebeleumnya diberitakan warga marah kalau melihat Suzuki Thunder yang antri di SPBU di daerah Bangka Belitung.
Para pengerit yang memakai Suzuki Thunder ini terlihat berbaur dengan para warga yang antri beli Pertalite.
Para pembeli yang datang tak dapat langsung, mengisi BBM, tetapi harus bersabar menunggu antrean bersama dengan kendaraan para pengerit yang berbondong-bondong datang pakai Suzuki Thunder.
Warga bisa cukup lama menunggu tangki sampai penuh, apalagi kalau sampai tangkinya dimodifikasi.
"Keluhan warga terhadap pengerit kesusahan untuk mengisi BBM jenis Pertalite, karena si pegawai POM lebih mementingkan pengerit," kata Jar warga Kampung Kadur, Desa Belo Laut, Kecamatan Mentok dikutip dari Bangkapos.com, Senin (23/10).
Polisi bahkan harus turun tangan karena keresahan warga dengan keberadaan Suzuki Thunder ini.
"Nanti saya turunkan tim untuk tertibkan," kata Kasat Reskrim Polres Bangka Barat, Iptu Ogan Arif Teguh Imani.
Diketahui pada 1 Oktober 2023 PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga BBM.
Dari penyesuaian tersebut membuat adanya kenaikan harga BBM non subsidi.
Untuk BBM jenis Pertamax dengan RON 92 per 1 Oktober 2023 mengalami kenaikan harga sebesar Rp 700 menjadi Rp 14.000 dari harga sebelumnya Rp 13.300 per liter.
Kemudian BBM jenis Pertamax Green RON 95 naik Rp 1.000 dan kini dijual seharga Rp 16.000 per liter (hanya dijual di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Timur).
BBM jenis Pertamax Turbo 98 juga mengalami kenaikan harga sebesar Rp 700 menjadi Rp 16.600 dari harga sebelumnya Rp 15.900.
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR