MOTOR Plus-online.com - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman berhenti dari jabatannya hari Selasa (7/11/2023).
Anwar Usman diberhentikan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK), karena terbukti melakukan pelanggaran berat dari keputusan
Yaitu kode etik atas uji materi perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 tentang batas usia calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).
Pernah menjabat sebagai Ketua MK, Anwar Usman punya koleksi kendaraan yang sederhana.
MOTOR Plus-online mengecek dari data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dirilis Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dari LHKPN KPK, Anwar punya total harta kekayaan Rp 33.492.312.061 yang dilaporkan pada 24 Januari 2023 atau Periodik 2022.
Namun koleksi kendaraan pria kelahiran 31 Desember 1956 itu cukup 4 mobil dan 1 motor.
Seperti Toyota Kijang tahun 1997, Toyota Corolla Altis tahun 2002, serta Toyota Minibus tahun 2002 dan 2008.
Untuk motor, Anwar cuma memiliki motor Honda tahun 2005, yang tidak diketahui tipenya.
Harga motor ini dilaporkan cuma Rp 3 juta, kira-kira motor apaan tuh, coba kita selidiki.
Baca Juga: Anwar Usman Diberhentikan dari Ketua MK, Ternyata Punya Motor Murah Honda
Pada tahun 2005, Honda memiliki banyak line up motor di Indonesia.
Mulai dari sport seperti Honda Tiger dan Megapro, serta bebek Supra yang laris banget.
Matic Honda pada tahun 2005 belum ada, karena Vario 110 karburator baru meluncur tahun 2006.
Nah, motor murah Honda tahun 2005 apa yang sekarang pasarannya cuma Rp 3 juta?
Pastinya model bebek, paling masuk akal adalah Honda Supra Fit generasi pertama.
Honda Supra Fit tahun 2005, punya model yang terinspirasi dari Supra X 100 yang sudah ada sejak tahun 1998.
Modelnya ramping dan punya perbedaan batok lampu, karena sein dan lampu utama menyatu.
Lampu depannya masih bohlam halogen, namun pakai model ganda yang lagi trend di era 2000an.
Mesinnya mesin tidur C-series 97 cc transmisi semi automatik, dan disukai pekerja karena irit.
Honda Supra Fit generasi pertama dijual tahun 2003 sampai 2006, sebelum digantikan generasi kedua yang biasa disebut jumbo.
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR