MOTOR Plus - online Usai kalah dari Pecco Bagnaia di MotoGP Qatar 2023 Jorge Martin mulai cari kambing hitam atas kekalahannya.
Jorge Martin hanya mampu finish di posisi 10 saat MotoGP Qatar 2023.
Sejak start yang buruk dimana ban belakangnya spin dan nyaris terjatuh Jorge Martin terlihat tidak mampu mengimbangi posisi top 5 MotoGP Qatar.
Alhasil karena rival utamanya Pecco Bagnaia finish di posisi kedua kini jarak poin antar keduanya jadi 21 poin.
Sementara itu dengan satu seri tersisa di MotoGP Valencia dan hanya 37 poin maksimal yang tersisa kini tipis harapan Jorge Martin untuk bisa raih gelar juara dunia musim ini.
Jorge Martin kini tuduh Michelin kasih ban rusak ke motor Ducati miliknya.
"Pasti kalian bisa sejak start dimana ban ini spin sangat liar," ucap Jorge Martin dikutip dari speedweek.com
"Ban ini sangat keras seperti batu," tuduhnya.
Baca Juga: Hasil Race MotoGP Qatar 2023, Pertama Kalinya Italia Mantap Sapu Bersih Podium
???? GOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO! ????@88jorgemartin SPUN IT UP! @PeccoBagnaia GETS THE HOLESHOT! ????#QatarGP ???????? pic.twitter.com/MdMWE77UFK
— MotoGP™???? (@MotoGP) November 19, 2023
"Memang dari luar ban seperti baru, tapi apa yang terkadi dengan saya sangat aneh," tambah Jorge Martin.
Jorge Martin mengakui ia berusaha sebisa mungkin untuk memperbaiki situasi.
"Tapi yang ada saya malah hampir jatuh di setiap tikungan," bilangnya.
"Ini membuat saya kesal karena saya merasa gelar juara dunia dicuri dari saya," lanjutnya.
"Sebelum balapan saya merasa cukup pede bisa meraih gelar, tapi sekarang jelas situasinya sangat sulit," keluhnya.
Jorge Martin juga ingin Michelin lebih berbenah dalam memberikan ban untuk para pembalap.
Saat balapan ia juga pakai kompon yang sama dengan Pecco Bagnaia yakni Hard-Hard.
"Mereka tidak akan melakukannya dengan sengaja, tapi harusnya mereka bisa lebih baik," tutupnya.
Nampaknya kini Jorge Martin mulai pusing karena akan sangat sulit mengalahkan Pecco Bagnaia dengan hanya satu seri tersisa.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR