MOTOR Plus - online.com Ban Michelin di MotoGP tengah jadi sorotan tepatnya usai seri MotoGP Qatar.
Jorge Martin yang sedang bertarung gelar juara dunia tampil buruk di MotoGP Qatar dan menyalahkan Michelin yang memberinya ban rusak.
"Saya sangat kecewa perebutan gelar juara dunia ditentukan oleh ban jelek," tegas Jorge Martin usai MotoGP Qatar dan hanya puas finish di posisi 10.
Jorge Martin menuding Michelin tidak memperhatikan kualitas ban yang bakal digunakan secara menyeluruh.
Apalagi ia pakai kompon ban yang sama seperti rivalnya Pecco Bagnaia yakni Hard-Hard.
"Saya seperti ingin jatuh sepanjang balapan, ban keras seperti batu!" keluhnya.
Selain Jorge Martin, pembalap lain yang mengalami masalah ban adalah pembalap tim Yamaha Franco Morbidelli.
"Semua orang lihat ban ini sangat aneh, sesekali sangat bagus tapi bisa saja besoknya sangat rusak," ujar Morbidelli dikutip dari Speedweek.com.
"Apalagi ketika kau mendapatkan ban baru seperti yang dialami Jorge Martin," jelasnya.
"Contohnya pada saat sesi warm up hari Minggu saya bisa kencang padahal pakai ban bekas dari hari Jumat, tapi ketika pakai ban baru saat balap saya mengalami apa yang dialami Martin," tambahnya.
"Ini merupakan kasus yang sudah cukup sering, tapi Michelin tidak pernah memberi tahu apapun pada kami," ucap rider yang tahun depan pindah ke Pramac Ducati.
Michelin sendiri menegaskan kalau mereka langsung menyelidiki masalah ini langsung di Prancis.
Bos Michelin Piero Taramasso menegaskan Jorge Martin betul-betul diberikan ban yang baru saja mereka produksi.
"Tapi ban ini tidak pernah dipanaskan sebelumnya pakai tyre warmer dan belum pernah dipakai," terangnya.
"Jadi saat ini kami tengah menyelidik masalahnya," bilangnya lagi.
Akibat masalah ban Michelin tentu kini para fans berharap ada supplier yang bisa menggantikan merek asal Prancis tersebut.
Bridgestone yang mundur setelah musim 2015 diharapkan bisa kembali menjadi supplier ban di MotoGP.
Pirelli yang musim depan jadi supplier kelas Moto2 dan Moto3 juga dikabarkan sebelumnya diam-diam mempersiapkan ban untuk kelas MotoGP.
Tapi tidak sedikit yang berharap perang ban seperti yang terakhir dilakukan pada musim 2008 kembali ke ajang MotoGP.
Dengan sistem merek bebas dan perang ban tentu akan terbentuk kompetisi untuk bisa memberikan yang terbaik untuk tim-tim MotoGP.
Namun sampai saat ini Michelin masih terikat kontrak dengan MotoGP sampai musim 2026 mendatang.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR