MOTOR Plus-online.com - Geger dua orang bocah SD asal Madura nekat akan ke Jakarta naik motor.
Parahnya kedua bocah SD ini tidak pakai helm dan jaket dan sudah menempuh jarak 400 km.
Keduanya nekat berangkat naik motor Honda BeAT ke Jakarta dengan modal uang hanya Rp 100 ribu.
Walaupun tanpa memakai helm dan pakaian seadanya, namun kedua bocah ini dinyatakan sehat.
Polisi sampai dibuat kaget dan tidak menduga mereka berasal dari Madura.
Mereka menempuh jarak kurang lebih 400 km dari Madura hingga Semarang.
Bekal yang dibawa hanya uang sebesar Rp 100 ribu.
Sepanjang perjalanan kedua bocah ini cuma mengonsumsi mi instan.
Bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) ini berboncengan melintas wilayah Kabupaten Semarang, Senin (20/11/2023).
Kapolsek Tengaran, AKP Supeno mengatakan bahwa kedua anak tersebut telah menempuh perjalanan sepanjang sekitar 400 kilometer menggunakan motor Honda BeAT.
Seusai memintai keterangan, polisi kemudian membawanya ke Mapolsek Tengaran untuk diselidiki lebih lanjut.
Dua bocah SD tersebut, MZ (11) dan D (10) asal Kabupaten Sampang, Jawa Timur, mengaku berniat menuju Jakarta menggunakan motor.
Mereka hanya mengenakan kaus serta celana pendek, ditambah lagi tak ada pelat dan spion yang terpasang di motor.
AKP Supeno mengatakan, pihaknya langsung menghubungi keluarga kedua anak tersebut agar dijemput.
“Selama di Mako Polsek (Tengaran), kita mintai keterangan, kita ajak guyon (bercanda), kita kasih makan. Cuma ya itu, yang membuat prihatin anak 11 dan 10 tahun naik motor dari Penggarengan, Sampang mau mengarah ke Jakarta,” kata Kapolsek kepada Tribunjateng.com, Selasa (21/11/2023).
Dengan perjalanan sejauh itu, lanjut AKP Supeno, kedua anak tersebut tampak sehat dan tidak terlihat lelah.
Padahal, mereka hanya mengantongi uang Rp 100 ribu untuk bensin dan makan.
Kedua anak itu berangkat dari Madura pada Minggu (19/11/2023) siang.
Baca Juga: Tiga Anak SD Sewa Sepeda Listrik Berujung Ditabrak Motor di Sukabumi
Kedua anak tersebut akhirnya dijemput keluarganya dan sudah pulang ke rumah masing-masing.
Pemberitaan sebelumnya, peristiwa tak biasa terjadi di wilayah Kabupaten Semarang.
Dua bocah SD nekat berboncengan mengendarai motor Beat tanpa mengenakan helm melaju dari Pulau Madura, Jawa Timur hendak menuju arah Jakarta.
Perjalanan mereka terhenti seusai disetop polisi ketika melintasi jalur Solo-Semarang, Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Senin (20/11/2023) pagi.
Selain tidak mengenakan helm, dua bocah SD tersebut, MZ (11) dan D (10) juga hanya mengenakan kaus serta celana pendek, ditambah lagi tak ada pelat dan spion yang terpasang di motor.
Mereka telah menempuh perjalanan sejauh sekitar 400 kilometer dari Kabupaten Sampang sejak Minggu (19/11/2023) siang dari Madura hingga masuk wilayah Kabupaten Semarang.
Kapolsek Tengaran, AKP Supeno mengatakan bahwa saat itu anggotanya tengah melaksanakan pengaturan lalu lintas pagi di wilayah Klero.
Anggotanya tak mengira bahwa dua bocah itu berangkat dari Madura.
Polisi kemudian mengamankan mereka ke Mapolsek Tengaran.
“Setelah kami mintai keterangan, ternyata mereka mau ke Jakarta tanpa seizin orangtuanya,” kata AKP Supeno kepada Tribunjateng.com, Selasa (21/11/2023).
MZ merupakan siswa SDN Penggarengan 2, Kabupaten Sampang.
Sedangkan, D bersekolah di MI Mitakhul Ulum di kabupaten yang sama.
Kedua anak itu berniat menuju ke Jakarta untuk menemui temannya.
Atas kondisi tersebut, pihak keluarga bergegas menjemput dan ternyata tujuan ke dua bocah pergi ke Jakarta hanya ingin bertemu dengan teman sebayanya yang sebelumnya sering komunikasi melalui telepon.
Salah satu bocah berinisial D mengatakan bahwa, dirinya bersama temannya (MZ) berboncengan berangkat ke Jakarta pada (19/11/2023) sekitar 13.00 WIB.
Perjalanannya ke luar kota baru pertama kali, tidak mengetahui rute. Sehingga berinisiatif menggunakan Google Map (GPS).
"Kita menyetir bergantian, tanpa menggunakan helm dan selama perjalanan tidak bertemu Polisi," ujarnya, Selasa (21/11/2023).
Saat malam hari mereka menginap di sebuah Gardu, lokasinya di pinggir jalan raya Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Kemudian keesokan harinya, baru melanjutkan perjalanan.
Sedangkan saat merasa lapar, mereka hanya membeli mie instan.
"Uang yang Rp 100 ribu itu juga kami buat untuk beli bensin dan saat kami diamankan polisi pada (20/11/2023), sisa uang tinggal Rp 10 ribu," ucap D dengan polosnya.
Sementara, pihak keluarga bocah (MZ), Jauhari menyampaikan, pertama kali informasi itu didengar dari istrinya yang ditelfon oleh petugas kepolisian.
Saat itu dirinya tidak langsung percaya karena khawatir penipuan, sehingga meminta foto dan video keberadaan keponakannya tersebut.
"Setelah dikirim foto dan video, saya langsung bergegas menjemput ponakan saya ke Jawa Tengah dengan ditemani keluarga," katanya.
Ia merasa tidak habis pikir, ponakannya memiliki inisiatif ke Jakarta. Sebab saat berangkat dirinya bertemu dengan ponakannya di Pasar dan saat ditanya, ponakannya hanya ingin beli-beli.
"Saat itu saya percaya, tanpa menaruh rasa curiga karena mereka hanya mengenakan kaos dan celana pendek," tuturnya.
Terpisah, Kapolsek Pangarengan Ipda Iwan Suhadi membenarkan atas peristiwa tersebut, bahkan pasca dijemput oleh pihak keluarga, ke dua bocah tersebut berada di Mapolsek Pangarengan untuk dilakukan mediasi.
"Kaki panggil semua pihak keluarga dari ke dua anak ini, semoga kedepan tidak ada lagi peristiwa yang sama. Saya harapkan para orangtua menjaga betul-betul anaknya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Polisi Semarang Tak Menduga 2 Bocah SD Itu Naik Motor 400 Km dari Madura, Apalagi Melihat Kondisinya
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR