MOTOR Plus-online.com - Saat beraksi, maling motor di Pesanggrahan Jakarta Selatan mengandalkan kunci modifikasi yang diklaim dibikin secara otodidak.
Hal tersebut terungkap setelah maling motor berinisial W ditangkap Unit Reskrim Polsek Pesanggrahan di wilayah Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
Awalnya polisi menangkap pria berinisial H (41) alias Asep di Jalan Ciledug Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
H terciduk pihak kepolisian saat hendak mencuri kendaraan roda dua di sebuah kafe.
Ia pun digiring ke Mapolsek Pesanggrahan dengan barang bukti berupa kunci letter T.
Setelah diperiksa petugas, Asep mengaku bahwa kunci T yang dipakainya berasal dari W.
Dari keduanya, pihak kepolisian mengamankan empat kendaraan roda dua, satu dari tiga motor merupakan kendaraan yang hendak diambil H di kafe wilayah Petukangan.
Gara-gara perbuatannya, mereka ditetapkan sebagai tersangka pencurian motor dijerat Pasal 363 KUHP dengan hukuman maksimal tujuh tahun penjara.
Baca Juga: Maling Motor yang Beraksi di Gresik dan Surabaya Ditangkap Polisi, Malah Enggak Kapok Pernah Ditahan
Kapolsek Pesanggrahan, Kompol Tedjo Asmoro sampai mengatakan W sangat profesional.
"Salah satu pelaku pencurian, W, boleh dibilang sangat profesional. Dia bisa membuat kunci sendiri menggunakan gerinda," ucapnya saat jumpa pers, Rabu (29/11/2023).
Tedjo mengatakan, W mempelajari bagaimana cara membuat kunci modifikasi secara otodidak.
W diduga banyak belajar dari media sosial (medsos) dan pernah bekerja sebagai spesialis kunci.
"Setelah diinterogasi, tersangka mengaku belajar membuat kunci secara otodidak. Mungkin melihat dari media sosial dan mungkin pernah bekerja di spesialis kunci," tutur dia.
Memang, kunci yang dibuat W memang tak sama persis dengan kunci motor pada umumnya, sehingga ia harus sedikit memaksa saat menggunakannya.
"Jadi kenapa bisa sesuai pas dicoba, mungkin agak memaksa ya, tidak pas banget kunci palsunya soalnya," imbuh Tedjo.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pencuri Motor di Pesanggrahan Bikin Kunci Modifikasi Sendiri untuk Memuluskan Aksi"
| Penulis | : | Galih Setiadi |
| Editor | : | Aong |
KOMENTAR