Kekurangan knalpot karbon, jelas harganya lebih tinggi dibanding stainless steel dan aluminium saja.
Proses produksinya juga rumit, dan butuh spesialis agar tampilannya rapih dan konstruksinya kuat.
Karakter karbon yang kaku, juga membuatnya mudah retak jika terkena benturan.
Bagaimana dengan titanium? Material eksotis ini juga lagi ramai dipakai buat modifikasi motor sport maupun matic.
Baca Juga: Ada Aturan Baru, Harus Tahu Batas Kebisingan Knalpot Custom Untuk Modifikasi Motor
Knalpot titanium, awalnya dipakai buat motor balap karena dianggap material paling unggul.
Kekuatannya di atas aluminium dan stainless steel, sehingga tebal knalpot bisa makin tipis.
"Misal aluminium atau stainless itu tebalnya sekitar 1 sampai 1,2 mm, kalau titanium hanya 0,8 mm," kata Johannes Tobir dari B'Pro.
B'pro yang produknya banyak dipakai balap, menyediakan knalpot dengan material karbon sampai titanium.
Titanium banyak dipakai motor balap termasuk MotoGP, karena diakui cocok buat performa.
"Di atas mesin dyno pasti keliatan, kalau power yang pakai knalpot titanium," kata Tobir.
Tidak lupa, warna titanium bisa diolah seperti pelangi, membuatnya mencolok dan mewah.
Cuma mirip karbon, kekurangan knalpot silencer titanium pastinya harganya bikin pusing.
Karena bahannya cukup langka, serta butuh teknik dan mesin khusus untuk mengolah bahan titanium.
Intinya kembali ke budget brother, sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kantong dalam modifikasi motor.
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR